cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Peran Ayah dan Dilema Self-Esteem

Peran seorang ayah merupakan satu kata kunci ketangguhan dalam menghadapi badai kehidupan bagi seorang anak. Dengan demikian, peran seorang ayah menjadi sangat penting dalam pengaruhnya membentuk sifat-sifat keberanian, problem solving ataupun pemecahan suatu masalah yang diajarkan darinya sebagai sifat dasar yang dialami manusia. Dalam konteks father hunger, kondisi inilah yang kerap ditautkan dengan self-esteem pada anak, sebagai isu yang dielu-elukan. Bagaimana melihat realitas yang terjadi di tengah masyarakat khususnya yang berkaitan dengan hadirnya sosok ayah, baik di ruang inklusif maupun ekslusif. Di satu sisi, peran ayah menjadi nahkoda di bahtera keluarganya, berguna untuk menstabilkan goncangan dari badai, sekaligus pula ia memonitoring perkembangan normatif dalam mendidik psikis, sosial dan emosional anak.

  1. Peran biologis dan psikologis

Sejak anak berada dalam kandungan, ayah sudah mulai membentuk karakter anak melalui pemberian nutrisi dari sejak mencari nafkah yang baik dan halal dan menunjukkan kondisi emosional yang stabil. Kendati pun, nutrisi yang diberikan kepada seorang anak tidak sebatas baik saja tapi juga harus nutrisi yang halal. Hal ini menjadi sangat penting bagi perkembangan sel-sel pada tubuh sang bayi. Sehingga saat kelahirannya ikatan emosional serta komponen-komponen yang berperan aktif adalah yang baik. Oleh karenanya, hal tersebut sangat mempengaruhi psikologis pada anak.

  • Menjaga stimulasi mentalitas anak

Ayah merupakan peran utama bagi seorang anak dalam artian sebagai pelindung sejati. Hubungan positif antara ayah dan anak dapat memberikan pengaruh perkembangan psikologi. Oleh karena itu, keterlibatan ayah sangat diperlukan untuk selalu mengusahakan meluangkan waktunya bersama anaknya atau dengan sekedar berinteraksi langsung antara ayah dan anak.

  • Keterlibatan pengasuhan Ayah

Dalam pola asuh, anak-anak yang intens mendapatkan perhatian penuh dari seorang ayah yang dengan sengaja meluangkan waktunya untuk berinteraksi, maka akan memberikan dampak yang sangat besar, salah bentuknya mampu mengembangkan kemampuan regulasi emosi yang akan meminimalisir perilaku negatif.

KESIMPULAN

Peran kedua orang tua dalam pembentukan karakter anak sangatlah berpengaruh. Tapi apabila peran ayah hanya menjalankan sebagai seorang yang bertugas mencari nafkah, tanpa peduli dengan tumbuh kembang anak. Hal tersebut dapat merugikan anak, dengan keterlibatan ayah dalam pengasuhan, mampu membantu mengembangkan karakter tangguh, penalaran yang berintegritas dan spikologis yang stabil. Dengan memberikan apresiasi secukupnya dan didikan untuk pemecahan suatu sumber permasalahan.

SUMBER

https://tirto.id/peran-krusial-orang-tua-menjaga-kesehatan-mental-anak-g4WA#google_vignette

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code