AQL Peduli, Khazanah – Dalam menjalani kehidupan manusia didapati dua hal yang datang silih berganti sebagai pelengkap hidup yaitu kesenangan dan kesusahan. Tak ada satu orang pun yang selamanya hidup dalam kesenangan maupun kesusahan terus menerus.
Di saat kita merasakan kesenangan, disitu diharapakan untuk selalu bersyukur dan mengingat di mana kita pernah merasakan kesusahan. Begitu juga ketika kita merasakan kesusahan. Maka ingatlah bahwa akan ada kesenangan dan pertolongan Allah datang kepada kita.
Setiap makhluk menjalani kehidupannya berkat nikmat Allah ta’ala, segala nikmat yang diberikannya tidak akan pernah bisa terhitung jumlahnya. Maka itu, sebagai manusia kita patut bersyukur dan mengakui segala yang kita milikki merupakan murni pemberian dari-nya.
Banyak diantara kita yang memiliki nikmat lebih tetapi lupa akan caranya bersyukur. Memiliki banyak harta habis untuk berpoya-poya. Tetapi merasa berat untuk berbagi.
Ada juga orang yang memiliki harta pas-pasan, tetapi ia pandai bersyukur dan selalu merasa cukup atas apa yang diberikan Allah padanya. Juga mudah untuk berbagi pada sesamanya.
Lantas, bagaimana caranya kita bisa menjadi hamba yang selalu bersyukur kepada Allah?
Bersyukur merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterima kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah berikan.
Dalam banyak Ayat Al-Qur’an Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-nya. maka syukur merupakan ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah ta’ala.
Allah SWT pun berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah:172).
Dengan banyak bersyukur, kita senantiasa mengingat Allah. Selain itu, bersyukur juga menyadarkan bahwa apa yang kita punya bukan semata karena usaha sendiri.
Bersyukur adalah amalan hati yang dilakukan melalui ucapan maupun perbuatan. dan syukur juga bentuk dan ungkapan terimaksih kita kepada Allah.