AQL Peduli, Khazanah – Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Selain membawa risalah, beliau juga mengajarkan bagaimana cara bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang dilimpahkan oleh-Nya.
Allah SWT Berfirman : ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Qs. Ibrahim : 7).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebaik-baiknya manusia dalam mensyukuri setiap kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. Di setiap keadaan lapang dan sempit, Rasulullah sekalipun tidak mengeluh atas segala pemberian-Nya.
Dalam meneladani Rasulullah, sebagai ummat Islam tentulah sangat di anjurkan untuk terus mensyukuri segala nikmat yang telah di berikan kepada kita. Sebagaimana firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” (QS Al Baqarah: 172)
Bersyukur kepada Allah artinya yaitu menjalankan ketaatan kepada Allah dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Implementasi kesyukuran kita dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara perilaku atau melalui lisan. Orang yang bersyukur akan senantiasa memuji Allah dengan cara mengucapkan tahmid.
Sebuah pelajaran dari kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang diangkat oleh Buya Hamka, cara nabi bersyukur dalam merealisasikan kalimat tahmid kepada Allah SWT.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa kejayaannya setelah membebaskan Negeri Mekkah (Fathu Makka), beliau memasuki kota Makka dengan menunggangi untanya yang terkenal dengan nama Al-Qashwa.
Di sisi lain, para sahabat bergembira dan bersyukur karena apa yang di cita-citakan selama ini telah berhasil. Namun, Rasulullah tidaklah mengangkat wajah dengan pongah atas kemanangan itu. Melainkan beliau menundukan wajahnya kebawah lekat kepada leher unta kesayangannya itu.
Dalam kemenangan itulah Rasulullah bersyukur dengan mengucapkan pujian-pujian kepada Allah swt. Syukur adalah sifat Allah swt atas balasan setiap apa yang di lakukan hambanya dengan memberikan pahala kepada setiap rasa syukur atau kebaikan yang dilakukan.
Itulah contoh yang sangat istimewa yang di praktekan langsung oleh Rasulullah. Dengan beliau mengucapkan puji-pujian kepada Allah, sebagai salah satu contoh untuk kita mensyukuri nikmatnya.
Dengan meneladani cara Rasulullah saw bersyukur, kita pun sebagai manusia berharap bisa menjadi hamba yang selalu beryukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Karna Allah menciptakan kita di dunia ini hanyalah untuk beribadah dan mengabdi pada-nya semata.