AQL Peduli, Khazanah – Melakukan kebaikan termasuk dalam perbuatan yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan menghilangkan keresahan. Banyak cara untuk melakukan kebaikan yakni berupa sedekah atau memberikan sesuatu yang baik kepada sesama. Semua ini merupakan satu dari sekian banyak hal yang mampu menciptakan kedamaian didalam dada.
Allah SWT berfirman : “Wahai orang orang yang beriman, belanjakanlah (dijalan Allah) sebagian dari rejeki yang telah Kami berikan kepadamu”. (QS. Al Baqarah : 254)
Rasulullah SAW menggambarkan orang yang kikir dan orang yang dermawan itu dengan dua orang yang masing masing memiliki jubah. Orang yang dermawan terus menerus memberi dan menginfakkan hartanya, sehingga jubah yang ia pakai terus melebar. Demikian pula dengan baju perangnya yang terbuat dari besi, sehingga bekas-bekas telapak kakinya terhapus. Sementara itu orang yang kikir terlalu kuat memegang hartanya dan semakin hari semakin berkurang sehingga menjepit dan semakin menyempit hingga jiwanya tersendat.
Allah swt, berfirman : “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak didataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah : 265)
orang kikir akan selalu berpikir bahwa dengan mengeluarkan harta, maka akan semakin berkurang hartanya sehingga tanggannya selalu menggenggam terbelenggu di atas pundaknya seperti orang yang kalah perang. Belenggu yang mengikat jiwa adalah bagian dari belenggu yang mengikat tangan. Orang orang kikir adalah orang orang yang paling sesak dadanya dan sempit akhlaknya. Mereka adalah orang orang yang kikir atas karunia Allah. Seandainya mereka sadar bahwa apa yang mereka berikan kepada orang lain akan mendatangkan kebahagiaan, niscaya mereka akan berebut untuk melakukan kebaikan ini.
“Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah akan melipatgandakan (pembalasannya) kepada kamu dan mengampuni kamu.” (QS. At Taghaabun : 17)
Kikir merupakan penyakit hati yang merata, semua manusia tidak akan terhindar darinya kecuali seorang Muslim, dikarenakan keimanan dan amal shalihnya, seperti dengan zakat dan shalat, Allah menjaganya dari penyakit buruk yang berbahaya ini untuk disediakan baginya kebahagiaan dan keberuntungan di akhirat.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).” (Al-Ma’arij:19-25)
Sedangkan orang yang selalu bersedekah akan merasakan dada yang lapang, hati yang tenang dan bahagia. Sebaliknya orang yang pelit akan merasakan kesempitan, dada yang sesak dan sumpek. Ini adalah suatu kinayah, bagaimana kelapangan hati, ketentraman hati, kelapangan dada yang diraih oleh orang-orang yang bersedekah. Hingga kungkungan harta dunia itu tidak membuat dadanya sempit
selain melapangkan hati, sedekah pun bisa menjadi obat bagi yang sakit, dan menjadi tameng penolak bencana, tidak peduli apakah sedekah ini dilakukan oleh orang yang zalim, ahli maksiat, maupun orang kafir.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau dzalim bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya.” (Al-Waabilus Shayyib hal. 49)