AQL Peduli, Khazanah – Dalam menjalani hidup di dunia ini semua manusia pasti tak akan pernah lepas dari setiap masalah. Masalah yang senantiasa datang terus-menerus mengiringi langkah dalam menjalani kehidupan hingga ke akhir hayat.
Bagi orang yang beriman hal itu merupakan ujian hidup yang Diberikan Allah kepada hambanya, sebagaimana Allah SWT mengatakan dalam firmanNya;
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘kami telah beriman’, Sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka , maka sunguh Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”(QS. Al-Ankabut; 2-3).
Melalui ayat ini, Allah sejak lama sudah menyampaikan pada kita bahwa tiap-tiap manusia akan diuji. Sudah seharusnya kita sudah siap atas berbagai bentuk ujian yang akan di berikan oleh-nya. Dari sinilah perlunya kita untuk selalu mengingat Allah, sebab setiap ujian itu datangnya dari Allah dan solusinya pun perlu dengan melibatkanNya.
Lantas apa jadinya jika kita tak pernah minta pertolongan Allah dalam setiap langkahnya menjalani hidup ini? Cukupkah dengan pertolongan manusia atau makhluk Allah lainnya kepada kita?, faktanya kesenangan duniawi berupa harta yang berlimpah atau kedudukan yang tinggi serta berbagai kesenagan lainnya tak selalu membuat bahagia.
Seringkali kehidupan ini justru membuat kita terlena dan menyeret kita ke dalam lembah dosa kenistaan. Bila seseorang telah mencapai titik puncak kehidupannya malahan ia akan merasa jenuh dan cenderung mecari kesenangan yang bersifat merusak juga menyesatkan. Akibatnya, kemudian manusia menjadi mudah menyerah dan berputus asa bila tak sanggup menyelesaikan masalahnya.
Bila hal itu datang kepada kita, ketahuilah pintu taubat akan selalu terbuka, rahmat Allah yang begitu luas dan tak terbatas pada hamba-nya baik yang berada di langit maupun bumi. Berputus asa dari rahmat Allah merupakan sikap yang tak patut atau suatu sikap yang dikatakan buruk.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran;
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az- Zumar: 53-54).
Setiap manusia yang terjerumus dalam kemaksiatan dan dosa bahkan kekafiran atau keburukan lainnya, bilamana mereka hendak bertaubat dan kembali pada Allah. Sampaikanlah berita gembira kepada mereka bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat, meskipun dosa yang ia miliki teramat banyak bagaikan buih dilautan luas yang tak terhitung jumlahnya.
Setelah mengetahui betapa luasnya rahmat Allah ta’ala, maka seharusnya kita lebih semangat lagi untuk menggapainya dan janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah dan ampunannya. Sikap putus asa dari rahmat Allah inillah yang Allah sifatkan kepada orang-orang kafir dan yang sesat.
Maka, segeralah bertobat ketika sudah melampaui batas dan kemaksiatan karena sesunggunya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang, tetaplah berusaha mendekatkan diri serta bergantung kepadaNya. Bilamana kita menemui jalan buntu, yakinlah bahwa Allah selalu membuka pintu maaf dan rahmatNya jika kita ingin bertaubat dan kembali pada-Nya.