Empat Cara Memperingati Maulid Nabi

AQL Peduli, Khazanah – Al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab al-Hawi lil Fatawi kutipan Imam as-Suyuthi menyebut empat cara memperingati momentum peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi maulid nabi merupakan perayaan dalam rangka memperingati hari kelahiran Rasulullah sebagai bentuk cinta kepada beliau.

Tradisi ini banyak dilakukan oleh umat Islam diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. peringatan hari lahir baginda nabi ini digelar setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Namun di Indonesia, maulid kerap diadakan hingga akhir bulan.

Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebut ada empat cara merayakan maulid nabi, yakni:

  1. Memperbanyak baca al-quran
  2. Memberi makan orang yang membutuhkan dan orang-orang kelaparan
  3. Memperbanyak sedekah
  4. Melantunkan serta mengungkapkan berbagai pujian dan sholawat kepada Nabi. Seperti membaca Mauid al-Barzanji, Maulid Diba, Simtuth Durar, Diyaul Lami dan lain semisalnya. Yang dapat mendorong hati supaya lebih giat untuk melakukan amal kebaikan sebagai bekaltext kehidupan diakhirat kelak.

[Baca Juga] : (https://aqlpeduli.or.id/khazanah/Awal-Mula-Sejarah-Peringatan-Maulid-Nabi-Muhammad)

Di antara dalil perayaan maulid nabi menurut sebagian ulama termaktub dalam Surah Yunus ayat 58. Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad Saw) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira.”

Ayat ini menganjurkan kepada umat Islam untuk menyambut gembira anugerah dan rahmat Allah Ta’ala. Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama saat menafsirkan kata ‘Al-Fadhlu’ dan ‘Ar-Rahmah’ dalam ayat tersebut.

Ada yang menafsirkan kedua lafadz itu dengan Al-Qur’an, ada pula yang memberikan penafsiran yang berbeda. Abu Syekh meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang dimaksud ‘Al-Fadhlu’ adalah ilmu, sedangkan ‘Ar-Rahmah’ adalah Nabi Muhammad SAW.

Pendapat yang masyhur, arti ‘Ar-Rahmah’ adalah Nabi Muhammad karena adanya isyarat firman Allah Ta’ala,
“Kami tidak mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya: 107).

Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad dianjurkan berdasarkan firman Allah dalam Surah Yunus ayat 58.

Dalam kitab Fathul Bari karya Al-Hafidz Ibnu hajar Al-Asqalani diceritakan, Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa tiap Senin karena dia gembira atas kelahiran Rasulullah. Ini membuktikan, bergembira dengan kelahiran beliau memberikan manfaat yang sangat besar, bahkan orang kafir pun dapat merasakan manfaat itu.

Riwayat senada juga ditulis dalam beberapa kitab hadits, di antaranya Shahih Bukhari, Sunan Baihaqi al-kubra dan Syi’bul Iman.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scan the code