cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Dua Obat Penyakit Jiwa yang Menjadikan Hati Tentram

AQL Peduli, Khazanah – Era modern ini begitu banyak hal yang dapat menyebabkan rasa takut dan cemas, bahkan stress. Ini karena setiap orang sangat mudah mendapatkan berbagai informasi hanya sekali klik, yang tak jarang di antaranya menyebabkan ketakutan dalam diri.

Sebut saja informasi mengenai adanya virus berbahaya yang bisa menular secara cepat dan menyebabkan kematian. Hal itu sangat mudah menimbulkan kecemasan dan ketakutan dalam hidup. Terlebih lagi jika berlebihan memikirkan dampak dari wabah itu, mulai ekonomi yang merosot dan lain sebagainya. Jadi, bagaimanakah sebagai Muslim mengatasi masalah ini?

Tidak bisa dipungkiri jika hidup seseorang itu memang selalu dibayang-bayangi dua penyakit jiwa yakni ‘Khazan dan Khauf’ (cemas dan takut). Cemas dan takut merupakan produk negatif ketika seseorang tidak mampu memahami masalah kehidupan dengan baik. Ditambah ia tak mampu mengelola masalah dengan baik dan benar sebagaimana yang telah dipaparkan dalam Al-Quran.

Sebenarnya masalah dalam hidup itu merupakan produk pribadi, akibat kebodohan seseorang. Al-Quran dengan jelas telah menunjukkan solusi yang terbaik, tapi malah mencari jalan yang sama sekali tidak diridhai oleh Allah. Itu berujung seseorang akan terdampak dua penyakit jiwa yang berbahaya, cemas dan takut.

Lalu apa obat dari dua penyakit jiwa itu? Salah satu obat yang sangat mujarab adalah salat. Seseorang yang mampu salat tepat waktu dan ditambah dengan salat sunnah akan berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari.

Misalnya, seseorang bangun di dua pertiga malam untuk salat tahajjud. Dia memohon ampunan kepada Allah Swt. Lalu dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah di masjid. Tak sampai di situ, ia duduk menunggu matahari terbit sambil berzikir kepada Allah. Aktivitas di masjid ia tutup dengan salat syuruq dua rakaat. Kurang apa lagi coba, jika kegiatan sehari-hari dimulai dengan aktivitas itu.

Keberkahan hidup tak bisa dipungkiri jika keseharian diawali dengan aktivitas yang diridai Allah. Itulah best of the best dalam kehidupan seserang. Ini karena dia telah memulai dengan sesuatu yang sangat dicintai oleh Allah, yakni salat, dan mendapatkan energi ketenagan batin yang kokoh.

Allah berfirman: (yaitu) orang-orang yang beriman lagi hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du : 28).

Tak bisa dibantah bahwa dengan berzikir qalbu seseorang menjadi tentram. Namun perlu dicatat, zikir yang disertai dengan rasa. Zikir yang disertai penghayatan. Ketika mengucapkan Allahu Akbar, seiring ucapan itu ia membayangkan kebesaran Allah, bagaimana Dia menciptakan seluruh alam semesta, dan melihat diri sendiri sangat kecil di hadapan-Nya.

Zikir tanpa disertai rasa dan penghayatan tidak akan memberikan efek ketentraman jiwa. Atau zikir sambil melakukan aktivitas lain. Mudah ditemukan seseorang yang bibirnya mencgupkan takbir, tahmid, dan tahlil, tapi sambil memainkan telepon pintar atau sekedar memainkan pasir di lantai tempat ia duduk. Ini tidak memilik efek positif dalam kehidupan seseorang. Orang seperti ini tidak memiliki tawakkal dalam hatinya.

Zikir adalah doa. Doa adalah senjata orang beriman. Tapi ketika zikir diberikan kepada orang yang tidak beriman, atau tidak tawakal. Jadi itu hanya malah mebuat dia semaki takut dan cemas.

Jadi, obati rasa cemas dan takut itu dengan salat lalu perbanyak zikir dengan penuh rasa dan penghayatan. Hanya dengan begitu, Allah akan menanamkan ketentraman dalam qalbu seseorang. (ADMIN)

Sumber: Ceramah Ustaz Bachtiar Nasir

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code