cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Tadabbur Al-Qur’an: Meraih Berkah Al-Fatihah Part 2

Membaca taawuz (أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) sebelum membaca surah Al-Fatihah dalam sangat penting. Selain dianjurkan oleh Allah SWT, juga berfungsi tawadhu dan merendahkan diri di hadapan-Nya sembari memohon perlindungan-Nya dari berbagai gangguan, baik dari gangguan manusia maupun dari golongan jin (مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ). Lafadz diatas diambil dari firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat An-Nahl:

فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ

“Bila kamu hendak membaca Al-Qur`ān maka mintalah kepada Allah perlindungan dari was-was setan yang terusir dari rahmat Allah.” (An-Nahl: 98)

Dua ayat terakhir di dalam Alquran juga menegaskan betapa pentingnya memohon perlindungan dari Allah SWT, yakni memohon perlindungan dari Tuhan alam semesta (قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ) dan gangguan dari Tuhan manusia (قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ).

Rahasia di Balik Istiadzah

  1. Jalan Menuju Allah

Ketika seseorang membaca istiadzah maka sebenarnya dia sedang ke Allah Subhanahu wa ta’la untuk menujukkan kelemahan diri, kehinaan diri, dan kerendahan diri dengan memohon perlindungan kepada Dia yang Maha Haq. Ini adalah salah satu rahasia terbesar ketika seseorang membaca istiadzah. Setan selalu mengajak kita untuk bersenang-senang dengan benda atau materi. Setiap benda itu berat. Seperti rumah yang banyak benda, maka semakin sempit. Maka sama halnya hati yang disibukkan dengan urusan dunia maupun harta, maka akan semakin sempit. Namun jika hati disibukkan dengan iman, maka akan semakin lapang. Pekerjaan setan membuat manusia supaya merasa berat untuk naik ke Allah. Setan selalu menggelangtungkan urusan dunia kepada manusia, sehingga merasa berat untuk berbuat amal kebaikan. Maka itu setiap orang butuh meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan dengan istiadzah.

  1. Terhindar dari marabahaya

Dengan membaca istiadzah seseorang bisa melepaskan diri dari berbagai macam hal yang membuat celaka. Semua perbuatan setan itu merusak. Allah menggambarkan bahwa setiap kerusakan di muka bumi disebabkan oleh ulah tangan manusia yang mengikuti setan. Maka sebenarnya jika seseorang berdoa dengan istiadzah, dia sedang meminta perlindungan kepada Allah dari perbuatan setan yang merusak. Betapa banyak rumah tangga yang rusak karena suami selingkuh, atau istri berzina. Berapa negara hancur karena para pejabat korupsi. Belum pernah dan tidak akan pernah ada seta yang mengajarkan kebaikan, semua pasti mengajak pada kejahatan.

  1. Istiadzah membersihkan lisan

Bacaan istiadzah akan membersihkan lisan seseorang dari semua yang disebut selain Allah SWT. Tentu dengan demikian istiadzah juga membersihkan hati seseorang dari ucapan selain-Nya. Umar bin Khattab pernah berkata, “Orang yang banyak bicaranya, banyak salahnya. Banyak salahnya, banyak dosanya. Banyak dosanya, maka tempatnya neraka.”

  1. Deklarasi perang dengan setan

Orang yang membaca taawudz berarti dia menyatakan diri memiliki musuh. Musuh manusia itu ada yang nampak dan ada yang tidak nampak. Iblis saat menggoda Nabi Adam AS agar memakan buah khuldi tidak menggunakan kata-kata kasar. Bahkan godaan Iblis cenderung menggunakan kata-kata baik yang berisi janji palsu. Pada akhirnya Adam tergoda dan jatuh dalam jeratan Iblis. Maka itu, setiap orang harus mengetahui bahwa manusia itu mempunyai musuh, agar bisa menyatakan perang. Alquran telah menggambarkan bahwa musuh itu ada yang nampak dan ada yang tidak nampak. Musuh yang tidak nampak digambarkan dalam surah At-Taubah ayat 29;

قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ ࣖ

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” Sementara musuh yang tidak nampak adalah setan. Musuh tak nampak itu digambarkan dalam surah Fatir ayat 6;

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ

“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

Ketika kita sudah perangi dengan izin Allah, baru Allah kirimkan malaikat-Nya untuk menguatkan kita.” Setan bisa melihat manusia. Manusia tidak bisa melihat setanb. Lalu jika menyatakan perang, siapa yang akan menang? Tentu yang menang adalah Allah SWT. Maka itu manusia perlu berlindung kepada-Nya. Dia bisa melihat setan dan mengalahkannya. Setan tidak bisa melihat Allah. Maka dengan cara membaca istiadzah sebenarnya seseorang sudah memenangkan pertarungan melawan setan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 42;

إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” Tipu daya setan sangat dahsyat. Ketika Nabi Adam digoda oleh setan dia dijanjikan dengan angan-angan yang sangat membahagikan. “Kalau makan buah ini kamu akan mendapat dua keuntungan. Menjadi malaikat dan kekal selamanya di surga”. Ini tipu daya setan. Namun ketika dia memakan buah terlarang itu, Allah mengeluarkannya dari surga. Hal seperit ini berulang sampai sekarang. Godaan setan sangat manis. Misalnya kalau tidak korupsi tidak akan kaya atau godaan duniawi lainnya. Setan menggoda dengan segala cara. Maka itu manusia harus membaca istiadzah secara berulang-ulang.

  1. Merasakan kebesaran Allah

Kenapa بِاللَّهِ di dalam istiadzah ini? Kenapa lafaz Allah? Kenapa bukan asma Allah yang lain? Ini karena jika musuh manusia itu kuat, maka dia membutuhkan proteksi dari asma yang punya makna banyak, tidak hanya satu. Tidak ada yang lebih kuat kecuali lafaz Allah. Lafazh Allah mencakup semua nama-nama-Nya dengan segala kekuatan-Nya. Jika sudah menyebut nama Allah, maka seluruh yang dimiliki oleh mahluk menjadi kecil. Mahluk tidak berdaya. Maka dengan menyebut nama-Nya kita berlindung dari godaan setan yang sangat lemah. Setan sebenarnya tidak berdaya. Dia hanya bisa berbisik dan menggoda. Selebihnya manusia yang menentukan mau ikut atau tidak. Jika tidak mendapat perlindungan dari-Nya, maka akan mudah terpengaruh. Namun dengan menyebut nama Allah, tipu daya setan akan runtuh dan mengokohkan pendirian seseorang di jalan-Nya. Hanya Allah tempat manusia berlindung dari segala godaan setan.

  1. Menghabisi semua penghalang menuju Allah

Kenapa taawudz dikedepankan dari basmalah? Langkah untuk mencapai derajat yang lebih tinggi, seseorang harus terlebih dahulu menghabisi semua penghalang-penghalang. Seseorang tidak bisa memasuki sebuah rumah jika masih ada penghalang seperti pagar tinggi, pintu terkunci, dan lain sebagainya. Untuk memasuki ke dalam rumah itu, maka terlebih dahulu harus menyingkirkan semua penghalang. Penghalang untuk mencapai derajat tinggi adalah setan. Setan itu laknat. Kalau ingin mencapai Allah, singkirkan terlebih dahulu setan.

  1. Mengalahkan musuh yang gaib

Setan adalah musuh manusia yang gaib. Hal itu digambarkan dalam Al-A’raf ayat 27;

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ

“Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”

Jika ingin menang dari musuhmu yang gaib, maka harus kembali kepad Dzat yang selalu mencintai hamba-Nya. Manusia adalah mahluk kasar. Sudah pasti kelihatan dengan mata telanjang. Maka itu manusia butuh kekuatan yang gaib untuk melawan setan yang gaib. Kekuatan gaib itu adalah iman. Ini menjadi rahasia mengapa beriman kepada Allah dan beriman kepada hal gaib menjadi poin penting dalam Islam. Sebab itu adalah bekal manusia untuk melumpuhkan musuh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code