AQL Peduli, Jakarta – Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT tidak bernilai sia-sia. Tak terkecuali musibah yang menimpa seseorang. Selalu ada hikmah dari setiap bencana. Tinggal sekuat apa manusia bisa menggali hikmah yang terpendam di balik bencana tersebut.
Sebut saja pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum redah atau peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1). Musibah itu tidak boleh membuat manusia kehilangan kendali akal sehatnya. Semua yang terjadi di dunia tentu atas rencana dan ketentuan Allah SWT. Maka itu sudah sepantasnya seorang hamba mengedapankan prasangka baik (husnudzan).
Manusia, memang cenderung memiliki pemahaman yang beragam tatkala melihat peristiwa luar biasa di muka bumi ini. Terlebih kejadian itu kemudian memberi efek pada ketidakstabilan berbagai sektor seperti ekonomi tidak stabil, runtuhnya tatanan sosial, sampai bahkan harus menelan korban jiwa yang tidak sedikit.
Cara terbaik saat menyikapi musibah itu adalah dengan mengembalikan seutuhnya kepada Allah. Dia-lah Dzat yang menghendaki semua peristiwa terjadi dan yakin bahwa di balik semua itu ada maksud yang sesungguhnya jauh lebih besar dibandingkan besarnya suatu peristiwa.
Tidak perlu berfikir negate terhadap takdir Allah. Pandemic Covid-19 maupun jatuhnya Sriwijaya Air adalah ujian agar kita mau mendekatkan diri kepada Allah. Musibah itu harus menjadi perantara yang efektif dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Saat ini manusia mempunyai waktu yang cukup longgar untuk berbenah diri dalam jalinan hubungan manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai Maha Pencipta segalanya. Waktu tersebut tidak boleh disia-siakan, apalagi dengan menambah sikap atau perilaku tercela yang justru semakin merusak hubungan antara manusia dengan Allah.
Musibah itu tidak boleh membuat manusia kehilangan pikiran sehat sehingga lupa kedudukanya sebagai hamba. Musibah harus dijadikan wadah untuk meningkiatkan kualitas kehambaan dengan cara berzikir, mendekatkan diri kepada Allah, dan melakukan kebaikan sebanyak mungkin. Manusia harus sadar bahwa sebagai makhluk selalu membutuhkan Allah. Maka mendekatlah kepada-Nya.