Mengubah Musibah Jadi Nikmat

AQL Peduli, Jakarta – Hidup adalah ujian. Berbeda dengan orang yang tak lulus ujian. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari takdir Allah SWT. Mereka melihat musibah dari kacamata sempit sehingga mendapat tekanan dari pikirannya sendiri. Pikiran-pikiran kotor itu kemudia mentransfer aurah kotor ke dalam hati, sehingga tidak ada ruang untuk kebahagiaam, ketentraman, dan kedamaian. Ke manapun pergi selalu murung, karena menganggap ujian itu merupakan beban berat yang harus dia pikul sendiri.

Orang yang lulus dari ujian itu akan mendapatkan kebahagiaan dalam hatinya, di dunia maupun di akhirat. Ke mana pun pergi, wajahnya selalu menampilkan wajah ramah ke semua orang. Ia berbahagia, karena tahu senyum adalah sedekah.

Seorang Mukmin sejati bisa tetap tegar dan sabar dalam situasi paling sulit sekalipun. Justru, melalui situasi sulit itulah ia kian mantap dan yakin bahwa Allah sedang menguji keimanannya. Dengan ujian itu, ia semakin bahagia. Sebab, ada potensi bagi dirinya untuk lulus sebagai hamba Allah yang sejati.

Ia menyadari, tidak ada satu pun orang saleh yang lepas dari ujian hidup. Bahkan, hal ini sudah ditegaskan Nabi SAW. Semakin tinggi kesalehan seseorang, maka semakin berat ujian yang datang (HR Muslim). Keyakinan seperti itu akan menanamkan ketentraman dalam hati mereka.

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Seorang mukmin merupakan peraih kebahagiaan sejati. Ini karena tiap keadaan ia sikapi dengan benar, sesuai petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. Saat mendapatkan nikmat, ia bersyukur. Jika mendapat musibah, ia bersabar.

Kebahagiaan itu mekar mewangi dalam hati seorang mukmin karena tak lepas dari mengingat Allah. Mereka selalu berdoa dan berzikir kepada-Nya. Semua persoalan hidup ia kembalikan kepada Allah.

Maka itu, seorang mukmin tak sedetik pun merasa persoalan hidup mereka adalah beban. Ia tak pernah merasa kesepian. Ia selalu kembali kepada Allah SWT. Ia tetap menjalani hidup dengan tenang. Produktivitasnya tidak menurun meski diimpit kesulitan. Terlebih lagi dengan hubungan vertikalnya kepada Sang Pencipta. Ia menatap kehidupan dengan senyum penuh optimisme masa depan, baik masa depan di dunia maupun di akhirat. Itulah zikir seorang hamba yang benar-benar aplikatif!

Ini karena ketika seseorang mengikuti epistentrum takdir Allah dan rida terhadap situasi apapun, maka dia akan diberikan kekuatan untuk tenang menghadapi semua kondisi. Berada dalam musibah, tetap bersabar, dan ketika mendapapt nikmat ia bersyukur.

Nah, ini merupakan resep mujarab untuk mengarungi samudera kehidupan. Itu adalah kunci kebahagiaan, ketentraman, dan kedamaian dalam hidup. Sebagai penyemangat, berikut ini ada lima keutamaan orang sabar dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup;

**Kesudahan yang baik**

Allah SWT menjanjikan orang-orang yang sabar menuai kesudahan yang baik setelah melewati cobaan dan ujian yang diberikan. Janji Allah ini terdapat dalam surat Hud ayat 49 dan Ar-ra’d ayat 22.

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” surat Ar-Ra’d ayat 22.

**Keberuntungan**

Allah SWT juga bakal memberikan keberuntungan bagi orang-orang yang sabar, sesuai dengan surat Ali Imran ayat 200.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung,” surat Ali Imran ayat 200.

Dalam surat Al-‘Asr ayat 2-3 juga disebutkan orang-orang yang sabar saling menasihati kesabaran tidak masuk dalam golongan manusia yang rugi.

**Disukai Allah**

Sesuai surat Ali Imran ayat 146, Allah SWT berfirman Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Dalam surat Al-Anfal ayat 46 dan Al-Baqarah 249 disebutkan bahwa Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.

**Diberi petunjuk**

Allah bakal memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah, dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar. Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 155-157.

“… Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” surat Al-Baqarah ayat 155-157.

**Martabat yang tinggi di surga**

Di akhirat, Allah menjanjikan martabat yang tinggi bagi setiap orang yang menjalani kehidupan di dunia dengan sabar.

“Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,” Alquran surat Al-Furqan ayat 75.

Sumber: Ceramah Ustaz Bachtiar Nasir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scan the code