cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Kengerian Hari Kiamat: Ketika Allah Membunuh Kematian

AQL Peduli, Khazanah – Hari kiamat merupakan peristiwa besar yang pasti terjadi. Tidak ada keraguan di dalamnya. Saat sangkakala ditiup oleh Malaikat Israfil. Semua makhluk di bumi dalam ketakutan yang sangat mencekam. Saat itu, gunung-gunung bagaikan anai-anai beterbangan. Matahari dan planet hancur berleburan, semua makhluk mati seketika. Orang yang berbicara tidak sempat menyelesaikan kalimatnya.Orang yang minum tidak sempat menegukkan airnya ke kerongkongan. Orang yang hamil berguguran.

Suasana pada hari itu sangat mengerikan. Kengerian itu digambarkan dalam Al-Qur’an surat Ghafir ayat 16. Allah menegaskan ketika terjadi hari kiamat, yang tersisa hanya kerajaan Allah SWT.

“(yaitu) pada hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tidak sesuatu pun keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah. (Lalu Allah berfirman), “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan.”

Setelah Isrofil meniup sangkakala pertama, semua mahluk hancur. Alam semesta dan isinya tak tersisa. Digambarkan dalam sebuah hadis, pada saat itu tersisalah malaikat Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izrail yang menyaksikan keagungan Allah SWT.

Lalu Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa malaikat Jibril, kemudian Malaikat Mikail, kemudian Malaikat Israfil.

Saat Malaikat Izrail (Malaikat maut) menemui satu persatu ketiga malaikat itu. Izrail berkata,”Betapa kau lupa apa yang akan ditakdirkan untukmu! Semua makhluk telah binasa dan tidak ada yang tersisa seorangpun. Sekarang Tuhanku menyuruhku untuk mencabut nyawamu.”

Lalu tiap malaikat yang ditemuinya menangis dan berkata, “Mahasuci Engkau,wahai Zat yang mengalahkan para hamba dengan kematian, Mahasuci Zat Yang Kekal sendirian.” Lalu memanjatkan doa,”Wahai Tuhanku, mudahkanlah bagiku pahitnya kematian.”.Malaikat maut pun memeluk tiap malaikat yang tersisa dan mencabut nyawanya. Lantas masing-masing mengerang kesakitan dan langsung mati.

Setelah semuanya mati, maka Allah memerintahkan Malaikat Maut untuk mencabut nyawanya sendiri. Lalu Malaikat Maut pun mencabut dirinya sendiri. Seandainya semua makhluk-Nya mendengarkan teriakan keras kesakitan Malaikat maut maka mereka akan mati mendengarnya.

Saat semua makhluk-Nya sudah mati. Maka Allah pertama kali membangkitkan Israfil dan memerintahkannya untuk meniup Sangkakala. Sehingga bumi memuntahkan semua yang terkubur di dalamnya. Sangsakala terus ditiup sehingga semua makhluk hidup kembali yaitu seluruh malaikat, manusia, jin dan binatang.

Saat itu, setiap orang memandang kelangit dalam keadaan mencekam dan sangat ketakutan. Lalu malaikat langit dunia berbondong-bondong turun ke bumi dengan jumlah 70 kali lipat lebih banyak daripada penduduk bumi termasuk manusia,jin dan binatang. Melihat para malaikat turun,semua makhluk di bumi panik dan ketakutan karena mengira bahwa malaikat itu akan melakukan satu hal terhadap mereka atas perintah Allah. Kemudian para malaikat tersebut berkata kepada mereka, “Jangalah kalian panik dan takut kepada kami, karena kami pun takut kepada apa yang kalian takuti!”.

Kemudian turun malaikat langit kedua yang jumlahnya lebih banyak 70 kali lipat dari seluruh makhluk yang berkumpul di bumi. Malaikat langit dunia pun akan takut melihat mereka,apalagi yang ada di muka bumi. Kemudian malaikat langit kedua itu berkata kepada mereka,”Janganlah kalian takut kepada kami, karena kami sendiri sibuk memikirkan diri sendiri dan takut kepada apa yang kalian takuti.”

Selanjutnya malaikat seluruh langit turun secara bergelombang dan setiap yang melihatnya,ia akan merasa takut. Masing-msing penghuni langit yang teratas jumlahnya tujuh puluh kali lipat lebih banyak dari penghuni langit di bawahnya. Seakan penghuni setiap langit berada di satu baris,dan masing-masing sibuk memikirkan nasibnya sendiri-sendiri karena melihat dasyatnya petaka hari tersebut.

Tidak ada lagi wujud dan kehidupan pada saat itu kecuali Allah SWT. Semua manusia berkumpul di padang mahsyar dalam keandaan telanjang. Bukan hanya tubuhnya yang telanjang, tapi semua tersingkap. Keadilan benar-benar tegak. Tidak ada lagi perbuatan yang tersembunyi. Tidak ada lagi hal-hal seksualitas yang terlintas dalam pikiran manusia. Mereka semua ketakutan setelah menyaksikan keagungan Allah. Allah bertindak sebagai Hakim yang akan menghisab semua amal perbuatan manusia.

Orang orang yang sombong di muka semakin ketakutan. Penguasa zalim, pemakan harta anak yatim, dan semua pelaku maksiat hanya berdiri tegak penuh ketakuta. Di depan mereka neraka menyala-nyala, dan matahari juga sangat dekat.

Pada saat itu, Allah berkata pada diri-Nya sendiri, “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan.”

Sebelum terlambat, mari renungi semua dosa. Taubat adalah tiket mahal dari Allah. Dia Maha Adil. Tidak akan menghukum hamba-Nya jika tidak berbuat zalim. Dia akan membalas kebaikan manusia sekecil zarrah pun itu. Maka, hisablah diri sendiri sebelum hari pembalasan tiba, sebelum penyesalan dan taubat tidak berguna lagi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code