cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Jiwa Sehat dalam Raga yang Sehat

Kesehatan bagi kebanyakan orang dipahami sebatas persoalan raga semata. Pantas jika praktik dokter menjadi begitu marak, sebab tak satupun manusia yang kesulitan mengenali penyakit raga. Padahal kesehatan tidak semata raga, tetapi juga jiwa. Namun sayang, tidak banyak orang yang memahami perihal hal paling esensial dalam diri setiap insan.

Hal itu mengakibatkan banyak orang yang kian hari semakin hidupnya rusak, sebab yang sakit adalah jiwa namun yang diobati adalah raga. Dokter ditaati, ulama diabaikan, akhirnya akal dituhankan. Petuah pangrittakitta sangat menarik dicermati, terlalu banyak jiwa yang sehat dalam raga yang rusak, dan banyak jiwa rusak dalam raga yang sehat. Ini harus menjadi renungan agar hidup selalu berada dalam nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Salah satu cara efektif untuk menyehatkan jiwa adalah dengan membuat majelis ilmu untuk saling menguatkan. Seperti kegiatan Center of Exelent (CoE). Acara yang digelar AQL Training Center ini merupakan seremoni yang diikuti seluruh pimpinan unit yang berada di bawah struktur AQL Islamic Center. Seremoni tersebut tentu mengambil contoh dari Al-Qur’an.

Dalam acara itu, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) sebagai pimpinan AQL Islamic Center mengumpulkan semua pucuk pimpinan unit untuk menyamakan arah dakwah, dan tentu mencari keberkahan Al-Qur’an. Hal seperti ini termaktub dalam kisah Musa AS saat bercakap-cakap dengan Allah di bukit Thur. Peristiwa itu bahkan diabadikan dalam salah satu nama surat Al-Qur’an, yakni surat Ath-Thur.

Musa AS saat kembali ke kaumnya telah memiliki pondasi kuat, yakni tauhid. Jiwanya disehatkan, sehingga tidak akan bisa tergoda dengan gemerlap dunia. Meski cobaan silih berganti, namun keimanan dalam hatinya sudah kuat, sehingga seberat apapun ujian itu, kebahagiaan selalu menghampirinya. Ia yakin, dengan konsisten di jalan kebaikan, maka Allah akan menganugerahi kebahagiaan dunia akhirat.

Musa AS yakin dengan risalah yang ia bawa. Ia yakin dengan menjalankan perintah Allah maka kesuksesan dunia akhirat adalah hadiah terindah. Sama halnya ketika Musa bercakap-cakap dengan Allah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pernah menyampaikan petuah hidup yang bisa mendatangkan kesuksesan dunia akhirat. Terdapat tiga prinsip dalam petuah beliau yakni;

  1. Ada perintah yang harus dijalankan
  2. Ada larangan yang harus dijauhkan
  3. Ada takdir yang harus diridai

Tiga prinsip itu harus menjadi pegangan kuat para pengemban risalah Rasulullah, sehingga mampu melewati rintangan dakwah bagaimanapun beratnya. Tentu dengan menjalankan tiga prinsip itu, jiwa akan selalu kuat dan sehat, karena selalu dekat dengan Allah SWT. Tiga prinsip itu akan menjadi obat jiwa. Tentu jiwa yang sehat akan berpengaruh kuat pada raga seseorang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code