cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

AQL Peduli Merajut Kembali Impian Yang Sempat Pupus Di Sukabumi

Sukabumi-AQL Peduli memberikan bantuan logistik kepada korban banjir yang melanda Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (9/12). Bantuan tersebut merupakan bentuk kepeduliaan kemanusiaan terhadap warga terdampak bencana.

Sejak hujan deras tiada henti melanda Sukabumi (4/12), Sungai Cikaso meluap, seakan berang menghantam apa saja yang ada di hadapannya, luapan kesumat air bah menjalar menuruni dataran yang lebih rendah. Rumah-rumah, pepohonan menari menyelubungi aliran air, jalan-jalan yang biasa digunakan sebagai penghubung tali silaturahim, kini pupus, terhempas derasnya aliran air yang menggilasnya.

Dalam-dalam warga menelan ludah, menarik mundur bayangan, harapan yang dijunjung kian meredup, lalu-lalang pun ikut meredam, menahan butiran bening menuruni pupil. Meneriaki kehampaan yang kian membendung. Mata mereka tertuju kepada sisa-sisa bangunan yang dilibas, air bah menyibaknya seolah memang inilah jalur-jalur Sungai Cikaso. Mereka mereka-reka kehancuran demi kehancuran.

Peristiwa ini membuat pilu warganet, lembaga kemanusiaan pun diterjunkan ke lokasi terdampak bencana. Dengan perlengkapan dan peralatan sefti, tim diberangkatkan. Bagi relawan kemanusiaan, hal ini merupakan wujud solidaritas kemanusiaan.

Di tengah-tengah kondisi pelik, Tim AQL Peduli hadir sebagai penyelubung pelita, menjampangi tangan untuk menyalurkan bantuan tenaga maupun logistik. Dengan sekop, cangkul dan alat seadanya, mereka merajut kembali sisa-sisa harapan, menyulam tetesan tekad. Setiap cadas yang dikeruk, setiap lumpur yang disingkirkan, bukan sekedar membuka akses, melainkan sebagai simbol perlawanan terhadap keputusasaan.

“Kami tidak hanya membuka jalan,” kata Lolenk, relawan AQL Peduli, menarik simpul senyum dibalut perasaan lelah. “Kami ingin aktivitas berjalan seperti biasa lagi”.

Koordinator Lapangan Relawan AQL Peduli, M. Jamsary alias Bang Ayi, menjelaskan, di lokasi bencana Tim AQL Peduli membantu mengevakuasi para korban, serta membuka jalan yang tertutup longsor. “Pembukaan jalan ini menjadi bagian yang sangat penting” lanjutnya “Hal ini, jangan sampai terlewatkan, agar jalur logistik bisa tersalurkan ke warga yang terdampak” tuturnya.

Di lokasi bencana, para relawan yang mengenakan seragam kuning menjadi ciri khas Tim AQL Peduli. Mereka membantu meniti jalur para korban membuka jalan yang tertutup longsor. Pukulan sekop yang diberikan relawan, berhasil menyingkirkan lumpur, disusul serbuan air bersih kian menjulang, membuatnya bersih sedia kala.

“Dari hasil pendataan teman-teman relawan, keperluan warga saat ini ialah cairan pembersih dan alat pembersih untuk mengeksploitasi kotoran yang menempel pada barang perabotan di rumah warga”. kata Bang Ayi sambil mengerjapkan mata.

Setelah itu, lanjutnya, para relawan bekerjasama dengan para relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan untuk memetakan keperluan para korban. Langkah selanjutnya, AQL Peduli menyalurkan bantuan logistik, cairan pembersih lantai dan pakaian. Satu per satu warga mulai membersihkan rumah mereka dari genangan air dan lumpur bekas banjir.

Tatapan haru tak bisa dibendungnya lagi, butiran bening kini mengalir perlahan melibas pupil, kemudian menuruni kelopak mata, lalu membasahi pipi.

Penyaluran yang diberikan tim relawan mampu menjembatani kembali tali silaturahim yang sempat pupus, kini, mereka terhubung antara hati-hati yang dulu dipisahkan oleh bencana. Tindakan tanggap darurat bencana ini merupakan salah cara untuk kembali pulih kepada lingkungan yang tentram.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code