![](https://aqlpeduli.or.id/wp-content/uploads/2024/12/cahaya.jpg)
Permasalahan ataupun cobaan yang dialami umumnya berbeda-beda, orang yang sudah berpikir masalah yang datang kepadanya adalah permasalahan muatakhir, tidak ada bersamanya jalan keluar atau dengan kata lain, dia sudah kehilangan harapan, keyakinan akan masa depan yang lebih cerah baginya, itu merupakan keputus asaan seseorang.
Karna dalam Islam, putus asa dianggap sebagai wujud dari sikap yang kurang sesuai dengan orang-orang beriman atau orang yang memiliki iman kepada Allah.
Orang yang sudah diambang keputus asaannya, Allah akan memberikannya petunjuk berupa hidayah, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Ankabut: 69).
Pada ayat ini, Allah memberikan sinyal untuk hamba-Nya, mengajaknya agar kembali kepada jalur kebaikan, bahwa Allah akan tunjukkan jalan yang benar kepada orang-orang yang memiliki tekad untuk tetap menjaga norma-norma kebaikan, jalan keimanan dan ketakwaan.
Dalam Islam Allah melarang hamba-Nya untuk berputus asa dari rahmat-Nya, “Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari ramah Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 39).
Menurut Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, ayat ini merupakan kabar gembira bagi kita semua yang pernah memiliki masa lalu yang kelam, jauh dari kebenaran dan ketaatan, bahwa tidak ada dosa apa pun yang tidak diampuni oleh Allah.
Uniknya, ayat tersebut masih menggunakan pemilihan prosa yang sangat indah yaitu عبادي karna rahmannya Allah, mari kita mempersiapkan diri untuk menjemput rahmatnya yang sangat luas serta sinyal-sinyal kebaikan yang diberikan, bahkan dalam sehari terdapat lima sinyal-sinyal tersebut seringkali kita abaikan. Yaitu panggilan shalat, jangan sampai pintu rahmat yang terbuka lebar itu tertutup sementara kita masih saja belum bertobat. Rahmat Allah terbuka sangat lebar bagi siapa saja yang mau menuju-Nya.
Allah selalu bersama hamba-Nya yang beriman disertai dengan kesabaran, dan senantiasa memberikan jalan keluar bagi setiap masalah. Mari kita tingkatkan keimanan, ketakwaan dan tetap optimis dalam melalui ujian hidup yang melintang.
SUMBER:
Muhammad Faizin, (2023), Khutbah Jum’at: Jangan Pernah Putus Asa Dari Rahmat Allah dari https://shorturl.at/IpSug