Berdasarkan laporan Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terjadi erupsi dan letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dini hari sekitar jam 02:48 WITA.
Melansir suara.com, “Updet terakhir korban yang tewas akibat letusan gunung Lewotobi bertambah menjadi 9 orang dan sudah dievakuasi oleh BPBD dan pihak terkait”.
Kejadian ini terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 19 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik. Selain memakan korban jiwa, dampak erupsi tersebut mengakibatkan terbakarnya fasilitas seperti rumah dan gedung sekolah.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur sementara menetapkan statusnya sebagai tanggap darurat pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. “Untuk saat ini sudah tanggap darurat, sehingga siaga darurat dicabut” Ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan.
Menurut pantauan yang dilaporkan, jumlah korban yang tewas dan berhasil dievakuasi bertambah jadi 9 orang.
Desa terdampak erupsi berjumlah enam desa di Kecamatan Wulanggitang yang meliputi Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang dan desa Pululera serta satu desa di Kecamatan IIe Bura yakni Dulipali.
Warga yang terdampak erupsi diungsikan ke tiga desa yang direkomendasikan yakni Desa Konga, Lewolaga dan Bokang di Kecamatan Titehena.
“Tenda pleton untuk pengungsi juga sudah didirikan untuk menampung para pengungsi.” Ucapnya.
“Ada satu keluarga sekitar 6 orang yang tertimpa ambrukan bangunan” Laporan dari Kepala Desa Klantanlo Petrus Muda.
Pada Minggu (3/11/2024) Pukul 00:00 PVMBG menetapkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Level III Siaga menjadi Level IV awas.
