AQL Peduli, Khazanah – Kehidupan manusia ibarat roda yang berputar, kadang diatas kadang pula di bawah. Ada suka ada duka, kadang lapang kadang juga sempit. Allah swt menjadikan dunia ini sebagai tempat ujian dan cobaan bagi setiap orang yang beriman maupun yang tidak beriman. Bahkan Semakin besar keimanan seseorang maka semakin berat juga ujian yang diterimanya.
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapat kesulitan atau cobaan, padahal Allah telah memberi janji bahwa dibalik kesulitan pasti ada jalan keluar yang begitu dekat. Bisa juga di satu kesempatan diliputi kemudahan.
Tentu ada banyak cara yang ditempuh dari masing-masing diri dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya. Sebagian orang bisa saja berputus asa, seolah-olah tidak ada lagi harapan dan jalan keluar dalam hidupnya. Sebaliknya, ada juga orang yang menghadapinya dengan tegar dan tetap optimis disertai keyakinan bahwa semua masalah pasti akan ada penyelesaiannya.
Sebagai seorang muslim, yakinlah bahwa terdapat hikmah dibalik kesulitan karena Allah SWT sudah siapkan kemudahan jika kita bersabar dan bertawakal dalam melewatinya. Selain itu, kita juga harus memupuknya dengan doa kepada Allah, Sang Maha Pengasih.
Jangankan kita yang hanya manusia biasa, para sahabat Nabi SAW sebagian dari rasul utusan Allah-pun pernah hampir berputus asa. Namun Allah mengingatkan dan menguatkan mereka sehingga mereka kembali bangkit dan menghadapi permasalahan dengan optimis serta yakin Allah selalu bersamanya.
Diceritakan, bahwa Ubaidah bin Jarrah, jendral yang memimpin tentara Islam dalam pertempuran melawan Romawi, pernah berkirim surat kepada Khalifah Umar bin Khattab menceritakan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Dalam surat balasnya Khalifah Umar menyuruh Ubaidah agar bersabar dan tahan uji, Karena Allah akan memberikan banyak kemudahan di balik kesulitan itu.
Sabar dan tahan uji serta penuh harap (Optimisme) terhadap pertolongan Allah seperti yang dipesankan Umar di atas haruslah menjadi keyakinan kaum beriman. Dalam Alquran banyak ditemukan ayat yang menjanjikan kemudahan di balik kesulitan.
Allah berfirman dalam Al-Quran :
“Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya, Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. At-Talaq : 7)
Dalam ayat lain, kemudahan itu dikatakan datang bersama dengan kesulitan itu sendiri. Dengan kata lain dicelah-celah setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Insyirah ayat 5-6 :
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Akan tetapi, kemudahan itu tidak datang secara Cuma-Cuma. Dibutuhkan sekurang-kurangnya tida syarat untuk mendapatkannya. Pertama, usaha dan kerja keras dari setiap orang yang diterpa kesulitan, kedua, sabar dan tahan uji dalam mengatasi dan menanggulangi kesulitan itu. Ketiga, penuh harap dan optimistik bahwa kesulitan itu akan segera berlalu.
Bahkan Para ulama mengajurkan bagi seorang muslim yang sedang diuji agar tetap bersabar, karena ketahuilah betapa dekatnya jalan kemudahan itu. Sebab, barang siapa yang berharap kepada Allah SWT, maka akan terjadilah seperti apa yang diharapkan.
Dari ketiga syarat diatas, kita juga harus berjuang dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras tanpa kenal lelah. Dengan demikian itu, insya Allah kemudahan akan datang dan badai kesulitanpun akan segera berlalu.