cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Peristiwa Penting di Bulan Safar, Kisah Cinta Rasulullah Hingga Kemenangan Umat Islam

AQL Peduli, Khazanah – Bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah. Jika dilihat secara etimologi, shafar dalam bahasa Arab berarti kosong, kuning, dan nama dari penyakit.

Masyarakat Arab Jahiliah pada masa lampau menganggap bulan membawa bencana. Pemikiran buruk lainnya adalah larangan menggelar kegiatan penting seperti pernikahan dan khitan karena dinilai menjemput kesialan.

Maksud ‘kosong’ ini dikarenakan kebiasaan orang-orang zaman dahulu meninggalkan rumah atau kediaman mereka, sehingga kosong untuk berperang atau bepergian jauh.

Ketika Islam datang, segala pemikiran yang keliru tersebut dibantah oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah, “Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan karena bulan Shafar.”

Sejarah mencatat, terdapat peristiwa penting bagi umat Islam pada bulan tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Habiib Abu Bakar al’Adni dalam Mandzumah Syarh al-Atsar fi ma Warada ‘an Syahri Safar. Berikut rangkuman beberapa peristiwa bersejarah di bulan Safar:

1. Perang Al-Abwa, Perang Pertama dalam Islam

Perang ini terjadi pada bulan shafar tahun 2 H/623 M. Waddan adalah suatu daerah yang terletak 250 km di tenggara Kota Madinah. Jumlah pasukan Islam dalam perang ini sebanyak 70 orang dari kalangan sahabat Muhajirin saja, dan dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.

Perang ini disebabkan segerombolan kafilah Quraisy Mekah melewati wilayah Waddan. Sebagaimana diketahui, orang-orang kafir Quraisy telah mengobarkan peperangan terhadap kaum muslimin sejak awal kedatangan Islam. Mereka mengambil harta umat Islam dengan cara yang zalim.

Rasulullah SAW pun mencegat mereka. Tidak terjadi kontak fisik dalam peristiwa ini. Rasulullah SAW dengan Amr bin Makhsyi Adh-Dhamiri memilih membuat perjanjian damai.

2. Perang Khaibar

Perang Khaibar merupakan peperangan melawan kekuatan Yahudi terkuat di jazirah Arab. Pemicu perang ini disebabkan yahudi Bani Nadhir yang terusir di Madinah menetap di Khaibar menimbulkan permusuhan melawan umat Islam. Mereka berusaha memprovokasi bangsa Arab untuk melawan Rasulullah SAW.

Khaibar merupakan lahan subur pertanian yang terletak di utara Madinah. Jaraknya dari Madinah yaitu delapan baris (sekitar 96 mil/154 km). Perkampungan ini dikelilingi benteng-benteng pertahanan yang berlapis-lapis.

Umat Islam berhasil menembus benteng khaibar. Mereka lalu berbondong-bondong masuk ke dalam kota. Tidak lama kemudian Yahudi Khaibar yang terkenal congkak dan licik itu menyerah kalah. Peperangan Khaibar berlangsung hingga bulan shafar.

Merujuk Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, saat kembali dari dari Hudaibiyah pada Dzulhijjah, Rasulullah menetap di Madinah beberapa pada bulan Muharram. Pada akhir Muharram, ia berangkat ke Khaibar membawa 1.400 pasukan disertai 200 pasukan berkuda.

Pada bulan Safar, beliau dan kaum muslim berhasil menaklukan Khaibar yang meliputi benteng-benteng terkenal bernama Naim, Qumush, Syiq, dan Nithah.

3. Hijrah pertama Rasulullah SAW

Salah satu momen bersejarah dalam khazanah Islam adalah peristiwa hijrah Rasulullah SAW. Beliau berangkat dari Makkah pada bulan Safar dab tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awal.

Menurut Syaikh Safiyurrahman Al-Mubarakfuri, Nabi Muhammad SAW mulai berhijrah pada malam 27 Shafar pada tahun ke-14 selepas diangkat menjadi nabi.

Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam memaknai hijrah dengan mengutip Surah An-Najm ayat 42, mengatakan, janganlah kau berpindah dari alam ke alam karena kau akan seperti keledai penggilingan, di mana tujuan yang sedang ditempuhnya adalah titik mula ia berjalan. Tetapi berpindahlah dari alam kepada penciptanya. Allah berfirman, “Hanya kepada Tuhanmu titik akhir tujuan,”

4. Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah

Rasulullah SAW menikahi Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, seorang bangsawan Suku Quraisy yang terpandang, cerdas, dan berakhlak mulia pada bulan Safar.

Sayyidatina Khadijah telah mengamati tanda-tanda nubuwwah dalam diri Nabi SAW. dengan tanda yang dibaca dalam Kitab Samawi sebelumnya dan kejadian yang disaksikan langsung oleh Maisaroh, ia memberanikan diri melamar Rasulullah SAW.

5. Pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dengan Sayyidah Fatimah

Ibnu Katsir menyebut Ali bin Abi Thalib menikahi Sayyidah Fatimah pada bulan Safar. Kisah cinta antara Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra adalah cinta luar biasa indah, cinta yang selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata, maupun ekspresi. Hingga akhirnya Allah Ta’ala menyatukan mereka dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Konon, karena saking teramat rahasianya, setan saja tidak tahu urusan cinta mereka.

Itulah beberapa peristiwa –peristiwa penting di bulan Safar dan masih banyak lagi peristiwa bersejarah dalam Islam. Alangkah baiknya sebagai umat Islam kita mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi. Syukur dapat membuka kembali kitab-kitab sejarah, supaya kita dapat mengambil pelajaran dari orang-orang terbaik sebelum kita. Wallahu a’lam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code