AQL Peduli, khazanah – Bulan suci Ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling dinanti oleh seluruh umat islam di dunia. Di dalamnya, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah karena setiap pahala yang dikerjakan akan dilipatgandakan.
Setiap orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, pasti menginginkan kesempurnaan di Mata Allah SWT, bahkan dijanjikan derajat takwa bagi yang mengamalkannya sebulan penuh. Derajat ini tidaklah mustahil untuk diraih, namun butuh sedikit usaha dalam mencapainya.
Tujuan ibadah puasa adalah untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, menahan lapar dan dahaga. Sehingga kita siap mendapatkan sesuatu (derajat takwa) yang menjadi puncak kebahagiaan (surga).
“Semua amalan Bani Adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipatnya, Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.’ Dan bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada harumnya misk.” [HR. Muslim]
Puasa juga berarti rahasia antara hamba dengan Tuhan. Bisa jadi, kita menghindari hal-hal yang membatalkan puasa secara nyata. Namun tidak diterima di sisi-Nya karena ingin dikatakan sedang berpuasa oleh orang lain. Puasa yang dilakukan semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT merupakan hakikat puasa ramadhan yang sesungguhnya Supaya puasa kita sempurna, sesuai dengan tujuan pensyariatan puasa, ada kiat – kita yang harus kita perhatikan. beberapa diantaranya telah kami rangkum di bawah ini:
Mengoptimalkan Sahur
Dengan mengoptimalkan sahur, sehingga dapat membantu kekuatan fisik kita selama berpuasa, Rasulullah saw bersabda: “Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” [HR.’Al-Bukhari dan Muslim].
Dalam hadist lain juga menyebutkan : “Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang” [HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya].
Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus berhati-hati, untuk itu hendaknya berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar tidak menimbulkan keraguan.
Mengoptimalkan Berbuka
Segerakanlah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam atau waktu berbuka telah tiba. Rasulullah saw bersabda: “Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur” [HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi]
Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo’a : ”Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ”
Giat Membaca Al-Qur’anul Karim
Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci. Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al-Qur’anul Karim. Sesungguhnya Malaikat Jibril pada setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membacakan Al-Qur’an baginya. [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas]. Dan pada diri Rasulullah SAW ada teladan yang baik bagi kita.
Menjaga Diri dari Syahwat (keinginan)
Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan.
Jabir bin Abdillah berkata: “Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa.”
Memperbanyak Sedekah & Kebaikan
Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan, terutama kepada keluarga dan sanak kerabat. Seperti yang kita ketahui Nabi Muhammad rajin bersedekah di bulan ramadhan. bisa dikatakan Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan Rasulullah lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.
Menjaga Seluruh Anggota Badan
Pada bulan Ramadhan, kita harus bisa menjaga lisan dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum” [HR. Al-Bukhari].
Hendaknya saat puasa tidak membuat kita keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwa kita tenang, tidak emosional.
Jika kita diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, janganlah dihadapi dengan perbuatan serupa. Nasihati dan tolaklah dengan cara yang lebih baik.
Nabi SAW bersabda: “Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu beupuasa, hendaknya ia tidak bevkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa’” [HR. Al- Bukhari & Muslim]
Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpat, juga dianjurkan untuk mengingatkan agar berhenti menghina dan mencaci maki. Mudahan kita selalu takut dan bersyukur pada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya.
Demikianlah kiat-kiat kita yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan, kerena Ramadhan merupakan kesempatan untuk beramal sebanyak dan sebagus mungkin, maka itu kita harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya.