cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Keistimewaan Muharram Sebagai Awal Tahun

AQL Peduli, Khazanah – Tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H akan jatuh pada selasa, 10 Agustus 2021. Dalam Islam, Muharram adalah bulan pertama di kalender Hijriyah. Ini merupakan bulan bersejarah yang memiliki banyak keistimewaan bagi umat Islam.

Selain menjadi bulan saat Nabi SAW pertama kali berniat dan merencankan hijrah, Muharram pun menjadi salah satu bulan yang memiliki banyak keistimewaan. Salah satu rujukan mengenai keistimewaan Muharram bisa ditemukan di dalam Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 36;

”Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bula harram. Itulah [ketetapan] agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan pergilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9] : 36).

Para ahli tafsir berpendapat empat bulan haram itu maksudnya bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Pada empat bulan itu, umat Islam dilarang berperang. Artinya, 4 bulan itu lebih istimewa dari bulan-bulan lain, kecuali Ramadhan.

Adapun yang dimaksud dengan 4 bulan haram itu ialah Muharram, DZulkaidah, DZulhijah dan Rajab, demikian dikutip dari NU Online. Keterangan mengenai nama 4 bulan haram itu terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:

“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Sya’ban,” (HR Bukhari dan Muslim).

Latar belakang ini juga menjadi dasar penamaan bulan Muharram. Seperti dilansir laman Muslim Hands, kata Muharam dalam bahasa Arab berarti “yang dilarang”. Jadi, pada bulan ini, aktivitas tertentu menjadi terlarang untuk dilakukan, terutama berperang.

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya bahkan memaparkan, pahala untuk amal baik pada empat bulan itu akan dilipatgandakan, demikian pula dosa perbuatan buruk. Dikutip dari kitab Tafsir Ibnu Katsir (Juz 4: 89-90), ia menyitir pernyataan Abu Qatadah:

“Sesungguhnya berbuat zalim pada Muharam lebih besar dosanya dibanding dengan kezaliman yang dikerjakan di bulan lainnya, walaupun perbuatan zalim yang dikerjakan pada selain bulan itu tetap besar dosanya, tetapi Allah SWT mengagungkan urusan-Nya sesuai kehendaki-Nya.”

Selain itu, keistimewaan bulan Muharam yang lain adalah julukan Syahrullah atau “Bulan Allah” yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Derajat kemuliaannya pun berada setingkat di bawah bulan Ramadan. Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:

“Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdal?’ Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam’,” (H.R. Ibnu Majah). (FJR)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code