AQL Peduli, Khazanah – Hidup selalu menawarkan berbagai macam warna. Manusia tinggal memilih. Bedanya, ada orang yang menentukan pilihan hidup berdasarkan ambisi dunia semata. Ada pula yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, karena ia tahu orang yang berpegang pada kitab suci itu tidak akan tersesat di dunia, apalagi di akhirat.
Kadang, seseorng terlampau sibuk dengan urusan dunia, sehingga lupa pada kehidupan yang kekal abadi. Di antara para pengejar dunia, ternyata ada kelompok manusia yang Allah kategorikan mereka sebaik-baik mahluk. Dalam Al-Qur’an diistilahkan sebagai ‘khairul bariyyah’ (sebaik-baik mahluk).
Derajat orang yang mendapat predikat khairul bariyyah lebih mulia dibandingkan seluruh mahluk di alam semesta, termasuk malaikat. Predikat kitu tidak gratis. Ia harus diperjuangkan. Lalu kemudian Allah menentukan untuk memberikan predikat itu atau tidak. Syaratnya sering didengar yakni beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta beramal saleh. Allah SWT berfirman;
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (Al-Bayyinah ayat 7)
Secara spesifik, ayat ini menyebutkan bahwa ciri khairul bariyyah ada dunia yakni beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lalu membuktikan keimanan itu dengan mengerjakan amal saleh.
Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa orang beriman yang dimaksud dalam ayat itu adalah orang yang memiliki iman penuh kepada Allah dan Rasul-Nya, menerima dan menyetujui petunjuk-Nya. Ini termaktub dalam ayat 5 pada surat yang sama.
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”
Buya Hamka melanjutkan, amal saleh adalah untuk membuktikan iman yang telah diakui dalam hati dengan perbuatan dan sikap hidup. Terutama mengobarkan harta untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Jihad harta ini dijiwai dalam bentuk zakat dan berkorban jiwa, raga, dan tenaga untuk memperjuangkan tegaknya kebenaran di muka bumi dijiwai dengan salat. serta tulus ikhlas di dalam segala hubungan, baik hubungan ke langit kepada Allah atau ke bumi kepada sesama manusia.
Dia memberikan catatan penting. Amal saleh itu harus dikerjakan dengan penuh kesadaran dan penuh cinta. Jika demikian, orang yang mengamalkan dua poin di atas termasuk sebaik-baik mahluk. Ini karena dengan mengikuti kebenaran, menegakkan keimanan dan membuktikan dengan perbuatan, mereka itu telah mengisi kemanusiaan sebaik-baiknya. Mereka telah memenuhi arti hidup, dan Allah pun memuliakan mereka.
Mengenai hal ini, Rasulullah pernah menyinggung terkait khairul bariyyah itu. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah SAW bersabda; “Tidakkah kalian mau aku beritahu sebaik-baik makhluk (khairul bariyyah)?”
Para sahabat menjawab; “Iya wahai Rasulullah.”
“Seseorang yang membawa kudanya untuk perang di jalan Allah. Setiap kali terdengar musuh datang maka dia langsung menungganginya.” Jawa Rasulullah. “Maukah kalian aku beritahu lainnya?” “Iya wahai Rasulullah.” Jawab para sahabat.
“Seseorang mempunyai banyak kambing dia menunaikan shalat dan zakat.” Kata Rasulullah menjelaskan. “Maukah kalian aku beritahu makhluk yang paling jelek (Syarrul bariyyah)?”
“Iya wahai Rasulullah.” Jawab para sahabat
“Orang yang meminta karena Allah dan tidak memberi karena-Nya.”
Poin dari hadis ini sangat jelas, seseorang akan berangkan membela agama Allah karena dorongan iman yang kuat dalam hatinya. Keimanan itu membuat tak takut terhadap musuh. Selain itu, keimanan dibuktikan dengan mendirikan salat dan menunaikan zakat.
(ADMIN)
Sumber: Ceramah Ustaz Bachtiar Nasir