cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Marhaban Ya Ramadhan: Berniat Menjadi Pemburu Kebaikan

Betapa berbahagia hati orang yang beriman pada saat ini. Ramadhan sebentar lagi bertamu. Semoga usia sampai pada bulan penuh kebaikan itu. Orang beriman akan menyambut bulan penuh keberkahan itu dengan berbagai macam kebaikan.

Perbaiki niat agar bisa maksimal dan optimal meraih kebaikan-kebaikan yang sudah Allah sediakan di bulan suci ramadhan. seseorang akan mendapatkan sesuatu tergantung dari apa yang diniatkannya. Setiap yang diniatkan karena Allah pasti akan diberikan yang terbaik kepadanya.

Perbaiki niat. Bukan sekedar niat puasa pada bulan ramadhan. memang berniat pada malam hari untuk berpuasa pada siang hari adalah amalan hati yang wajib dilakukan. Orang yang tidak berniat pada malam hari, tidak akan mendapatkan pahala puasa esok hari. ini bentuk perbedaan puasa wajib dan puasa sunah. Paling lambat berniat saat waktu sahur.

Namun sebaiknya niat itu tidak sekedar hanya sampai pada puasa saja. Ada niat kebaikan yang harus dipanjatkan sejak awal. Hal yang harus ditekankan pada bulan ramadhan adalah menjadi pemburu kebaikan dan pemburu yang sudah disiapkan oleh Allah. Niat dan upaya itu harus melebihi berburu THR atau materi apapun.

Orang yang berburu pahala sebetulnya sudah berbeda dengan orang yang biasa-biasa saja dalam menyambut bulan ramadhan. Orang itu tengah mengejar yang tak terindera. Sedang mencapai sesuatu yang tidak dikerja oleh para penghamba dunia. Maka sangat penting berniat untuk berbuat baik, memberikan yang terbaik, dan berniat untuk mendapatkan yang terbaik dari Allah. Bulatkan tekad untuk mendapatkan surga-Nya dan mendapatkan lailatul qadr.

Mendapatkan surga dan lailatul qadr adalah sesuatu yang besar, maka tidak dengan cara-cara yang biasa. Kedua hal itu adalah hal yang luar biasa dan hanya bisa dicapai dengan hal luar biasa pula. Dua hal itu hanya bisa dicapai oleh orang yang sejak awal niatnya pun luar biasa.

Niatkan bahwa apa yang dilakukan pada bulan ramdhan dapat memperberat amal kebaikan di akhirat kelak. Orang yang berat timbangan amal kebaikan akhirat, akan hidup di bawah naungan rahmat Allah. sebaliknya, mereka yang sudah disiapkan bulan suci ramadhan dengan berbagai macam bentuk kebaikan dari Allah, tapi masih saja dunia yang menjadi obsesi maka tempat kembali mereka adalah neraka hawiyah.

Allah berjanji akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu untuk orang yang menancapkan niat kuat untuk mendapatkan kebaikan di bulan suci ramadhan. Rasulullah saw bersabda: “Man shama Ramadhana iymanan wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min zanbih (Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu).” (HR. Bukhari).

Dalam hadis lain dengan perawi yang sama, Rasulullah saw bersabda: “Man qama Ramadhana iymanan wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min zanbih. (Barangsiapa yang menghidupkan bulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu).” (HR. Bukhari).

Ada sesuatu yagng besar yang akan peroleh jika di balik puasa dan qiyam adalah keimanan. Puasa dan qiyam itu dilakukan semata-mata karena percaya pada janji Allah dan takut pada ancaman-Nya. Jika dua hal itu ada dalam diri seseorang, maka Dia akan mengampuni semua dosa-dosanya. Ada banyak dosa yang dilakukan 11 bulan lalu, maka ramadhan menjadi bulan ampunan. Semoga pada idul fitri nanti seperti bayi yang terlahir bersih dari dosa-dosa.

Percaya pada janji Allah dan takut kepada ancaman-Nya adalah bekal untuk menjadi manusia unggul sejak awal bulan ramadhan. Tak perlu percaya pada hal nampak. Tak perlu terpaku pada yang hisa terhitung. Orang yang berhitung kepada Allah saat melakukan kebaikan, maka dia hanya bisa mendapatkan pahala yang terhitung pula. Orang orang yang tidak berhitung kepada Allah, Dia akan diberikan sesuatu yang tidak pernah bisa dihitung. Orang orang yang percaya janji-Nya, dia akan mendapatkan sesuatu yang tidak pernah terduga dari-Nya. orang yang takut pada ancaman-Nya, akan termasuk orang mendapat penjagaan-Nya di manapun berada.

Sungguh merugi jika terus bekerja untuk dunia dan memberikan sisa untuk ramadhan. Rugi jika 11 bulan diberi waktu untuk mencari dunia, tapi memberikan yang sisa untuk ramadhan. Semoga Allah mencatat kebaikan yang dilakukan untuk memperberat amalan kebaikan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code