cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Agar Anak Bercita-Cita Jadi Penerus Risalah

AQL Peduli, Khazanah – Sebagai kepala keluarga, ayah bertanggung jawab penuh terhadap tumbuh kembang anak-anaknya. Tak hanya memikirkan jasad anak, namun hal penting dari itu adalah mendidik jiwa agar terhindar berbagai macam penyakit. Didikan itu sangat penting agar anak saat besar nanti bisa menjadi penerus risalah Rasulullah SAW.

Secara spesifik, Allah memberikan bimbingan kepada ayah agar anak-anaknya bisa menjadi penerus risalah. Bimbingan itu termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 133. Menjelang wafatnya, Nabi Ya’kub AS sempat berwasiat kepada anak-anaknya. Wasiat itu, menegaskan agar anak-anaknya senantiasa menyembah Allah, dan tidak menyekutukannya dengan yang lain.

أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

”Adakah kamu hadir ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) sakaratul maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya; ‘Apa yang akan kamu sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab; ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan Nenek Moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya’.”

Melalui ayat tersebut, setidaknya ada nilai yang harus ditanamkan seorang ayah kepada anaknya sejak dini. Nilai-nilai itu yakni mengajak manusia untuk menghamba kepada Allah, meninggalkan segala bentuk kesyirikan, dan disiplin berdasarkan nilai-nilai syariat Islam. Tiga misi ini harus diemban agar selamat dunia akhirat.

Tiga poin tersebut menjadi pondasi yang sangat kuat untuk pertumbuhan jiwa seorang anak. Kelak, saat dewasa nanti dia akan menjadi sosok terdepan dalam melanjutkan misi Rasulullah di muka bumi. Dengan nilai-nilai yang sudah tertanam itu, para anak akan meniti karir sebagaimana karir yang telah dicapai para nabi dan rasul.

Tiga misi para nabi dan rasul itu disampaikan Syekh Muhammad Tahir Ibnu`Asyur dalam Tafsir At-Tahrir Wa Al-Tanwir. Tiga misi itu harus menjadi target pencapaian bagi orang yang ingin menjadi penerus risalah. Tiga misi itu yakni kalamunafsi (kesempurnaan jiwa), nasyrudinil Islam (menyebarkan Islam), dan nashrul muslimin (memenangkan Islam dan umat Islam).

Jika dirunut, penerus risalah harus terlebih dahulu membersihkan jiwanya dari berbagai macam dosa. Setelah itu ia mengajak manusia untuk kembali kepada Allah. Jika ajakan itu ditolak, maka harus beperang memenangkan agama Islam di muka bumi dan memenangkan umat Islam.

Selain itu, ayah harus menanamkan kepada anaknya bahwa hidup tanpa Al-Qur’an hanya kesia-siaan belaka. Contoh terbaik dalam hal ini adalah Nabi Muhammad SAW. Umur beliau 63 tahun. Dia diangkat menjadi nabi pada saat berusia 40 tahun. 13 tahun berdakwah di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Ukuran hidup bagi nabi adalah menyampaikan wahyu.

Ketika surah An-Nashr turun, semua sahabat besuka cita karena Allah telah memberikan kemenangan keapda umat Islam. Namun tidak bagi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ibnu Abbas. Kedua sahabat mulia itu justeru bersedih. Keduanya menyadari bahwa umur Rasulullah tak lama lagi. Dia akan segera kembali kepada Allah, karena tugasnya menyampaikan risalah sudah selesai.

Rasulullah bisa saja meminta umur panjang. Namun ia tidak melakukan itu. Ini karena bagi beliua, tidak ada gunanya hidup jika sudah terputus sama wahyu. Misi hidup adalah menyampaikan wahyu. Sia sia hidup tanpa Al-Qur’an. Maka itu, karir terbaik di muka bumi adalah menjadi penerus risalah. Selain mendapatkan kenikmatan di dunia, di akhirat juga akan mendapatkan kenikamatan tanpa batas ruang dan waktu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code