
Mukaddimah
Dalam surah Al-Insyirah ini dijelaskan segala sesuatu yang dibebankan atau sesudah kesukaran pasti diujungnya akan ditemui kemudahan. Bukan setelah kemudahan kita berleha-leha dengan waktu yang kosong melompong, tetapi berpindah kepada kesibukkan yang lain, dan hanya menggantungkan segala sesuatunya pada Allah semata.
Asbabun Nuzul
Diriwayatkan bahwa surah beserta ayat ini turun ketika kaum musyrikin menghina umat Islam karena kefakiran mereka. Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasan, dia berkata, “Tatkala turun firman-Nya, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” Rasulullah saw, berkata, “Bergembiralah, telah datang kelapangan kepada kalian. Sebuah kesempitan tidak akan mengalahkan dua buah kelapangan.”
Tema Surah
Untuk selalu mengedepankan prasangka baik kepada Allah swt. bahwa kesukaran-kesukaran yang sedang dihadapi saat ini, pastilah setelah itu ada kemudahan dibaliknya.
Ayat & Terjemahan

“Bukankah telah Kami lapangkan untukmu dadamu?” (ayat 1) “Dan telah Kami lepaskan daripadamu beban beratmu?” (ayat 2) “Yang telah menekan punggungmu?” (ayat 3) “Dan telah Kami tinggikan bagimu sebutan kamu.” (ayat 4) “Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (ayat 5) “Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (ayat 6) “Maka apabila engkau telah selesai, maka tegaklah.” (ayat 7) Tetapi sekali-kali jangan lupa, yaitu “Dan hanya kepada Tuhanmu, hendaklah engkau berharap.” (ayat 8).
Tafsir Ringkas (Al-Azhar)
“Bukankah telah Kami lapangkan untukmu dadamu?” (ayat 1)
Yang tadinya sempit karena susah atau duka cita, atau sempit karena belum banyak diketahui jalan yang akan ditempuh, sehingga setelah Allah melapangkan dada itu, timbullah kebijaksanaan, rasa kearifan hukum, pertimbangan yang adil.
Ayat 2
“Dan telah Kami lepaskan daripadamu beban beratmu?” (ayat 2)
Ayat 3
“Yang telah menekan punggungmu?” (ayat 3)
Berbagai tafsir telah saya baca tentang arti Wizraka di sini.
Beberapa ahli tafsir mengatakan, Beban berat ialah tekanan dosa yang menimpa perasaan. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menguatkan bahwa wizraka di sini ialah dosa-dosa. Dan itu dosa-dosa zaman jahiliyyah, meskipun di zaman jahiliyyah beliau tidak pernah menyembah berhala.
– Tetapi satu tafsir yang menarik hati dan cocok dengan perasaan kita, ialah yang diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Yahya dan Abu Ubaidah, “Dan Kami telah lepaskan darimu beban beratmu;” ialah tanggung jawab nubuwah. Sebab menjadi Nabi dan Rasul adalah satu beban berat. Itu telah dibuat ringan oleh Allah sehingga tidak berat memikulnya lagi.”
Ayat 4
“Dan telah Kami tinggikan bagimu sebutan kamu.” (ayat 4)
Namamu, Kami junjung tinggi. Menurut Ibnu Abbas, “Bila disebut orang nama-Ku, namamu pun turut disebut dalam adzan, dalam iqamah, dalam syahadat. Di Hari Jum’at di atas mimbar, di Hari Raya Idul Fithri, di Hari Raya Idul Adha, di Hari Tasyriq di Mina, di hari Wuquf di Arafah, di hari melontar jumrah ketiganya, di antara bukit Shafa dan Marwah, bahkan sampai kepada khutbah nikah; namamu dijajarkan menyebutnya dengan nama-Ku, sampai ke timur, sampai ke barat. Malahan jika adalah seseorang beribadah kepada Allah yang Mahakuasa, seraya mengakui akan adanya surga dan neraka, dan segala yang patut diakui; tapi tidak dia akui bahwa engkau Rasulullah, tidaklah ada manfaatnya segala pengakuannya itu, malahan dia masih kafir.” Demikian satu tafsir Ibnu Abbas. Dan lebih tepat lagi tafsir Imam asy-Syafi’i. Beliau berkata, “Tidak disebut nama-Ku, melainkan mesti diiringi dengan namamu. Kalau orang mengucapkan Asyhadu Alla ilaha illallah, barulah sah setelah diiringi dengan Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasulullah.”
Ayat 5
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (ayat 5)
Ayat 6
“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (ayat 6)
Ini adalah Sunnatullah! Kesulitan selalu beserta kemudahan. Yang sulit saja tidak ada; yang mudah saja pun tidak ada! Dalam susah berisi senang, dalam senang berisi susah; itulah perjuangan hidup. Dan ini dapat diyakinkan oleh orang-orang yang telah mengalami.
Ayat 7
“Maka apabila engkau telah selesai, maka tegaklah.” (ayat 7)
Artinya apabila telah selesai suatu pekerjaan atau suatu rencana telah menjadi kenyataan. Fan shab Artinya bersiaplah buat memulai pekerjaan yang baru.
Ayat 8
Tetapi sekali-kali jangan lupa, yaitu “Dan hanya kepada Tuhanmu, hendaklah engkau berharap.” (ayat 8)
Munasabah Ayat
Semakna dengan apa yang telah disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. (Al-An’am: 125) Dan sebagaimana Allah telah melapangkan dada Rasulullah ﷺ, demikian pula Allah telah menjadikan syariatnya luas, lapang, toleran, lagi mudah, tiada kesulitan dan tiada beban serta tiada kesempitan padanya.
Kolerasi Dengan Hadis
yang dimaksud dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (Alam Nasyrah:1) Yakni Allah telah melapangkan dadanya di malam Isra, sebagaimana yang telah disebutkan dahulu melalui riwayat Malik ibnu Sa’sa’ah.
Inti Pesan
- Memberikan ketenangan bagi Nabi Muhammad saw: Surah ini diturunkan untuk menenangkn hati Nabi saw. yang sedang mengalami kesulitan dan berbagai tekanan dari kaum musyrikin Makkah
- Surah ini mengingatkan kita bahwa Allah swt. selalu menyediakan jalan keluar dari kesulitan dan akan memberikan kebaikan kepada orang-orang yang beriman dan bersabar
- Surah ini memerintahkan kita untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan agar tidak putus asa, karena Allah swt. akan memberikan kebaikan kepada orang-orang yang bersabar
- Surah ini pula mengingatkan kita tentang kekuasaan Allah yang tidak memiliki batasan dan bahwa Dia dapat mengubah kesukaran menjadi kemudahan
Pesan-Pesan Utama
- Pentingnya bersyukur: Surah ini mengingatkan kita tentang pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
- Allah SWT selalu memiliki rencana yang lebih baik: Surah Al-Insyirah mengingatkan kita bahwa Allah SWT selalu memiliki rencana yang lebih baik untuk kita, bahkan ketika kita mengalami kesulitan dan kegagalan.
- Kesabaran adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan: Surah ini memerintahkan kita untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan tidak putus asa, karena Allah SWT akan memberikan kebaikan kepada orang-orang yang bersabar.
- Allah SWT dapat mengubah kesulitan menjadi kebaikan: Surah Al-Insyirah mengingatkan kita bahwa Allah SWT dapat mengubah kesulitan menjadi kebaikan, bahkan ketika kita tidak dapat melihatnya.
- Pentingnya berprasangka baik tentang takdir yang telah ditetapkan Allah SWT: Surah ini mengajak kita untuk memiliki prasangka yang baik tentang apapun yang ditkdirkan Allah SWT dan untuk selalu berharap pada-Nya.
- Allah SWT selalu menyediakan jalan keluar dari kesulitan: Surah Al-Insyirah mengingatkan kita bahwa Allah SWT selalu menyediakan jalan keluar dari kesulitan, bahkan ketika kita tidak dapat melihatnya.
Hikmah & Pencerahan
Mindset
- Selalu mengedepankan prasangka baik terhadap Allah, meskipun musibah yang sedang menimpa, karna dibalik cobaan yang Allah datangkan pasti ada hikmahnya.
- Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan ketika Allah mendatangkan ujian bahwa Allah tidak sayang terhadap hamba-Nya. Kendati demikian, Allah ingin menguji ketegaran hamba-Nya dalam menghadapi ujian.
- Sabar dalam menghadapi berbagai ujian yang datang.
- Manusia hanya bisa merencanakan sesuatu akan tetapi yang menjadi penentu ujung tombaknya adalah Allah
- Di dalam Al-Qur’an kalimat yang diulang-ulang memiliki keutamaan yang luar biasa.
- Berserah diri hanya kepada Allah swt.
Atitude
- Tidak dianjurkan untuk berburuk sangka kepada Allah dengan adanya takdir buruk. Tetaplah berbaik sangka terhadap segala takdir yang Allah berikan, boleh jadi semua itu merupakan ujian yang akan meninggikan derajat kita.
- Bersabar atas cobaan yang ada.
- Mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan.
- Menggantungkan harapan hanya boleh kepada Allah semata.
Behavior
Iman
- Meyakini segala takdir yang Allah berikan adalah untuk kebaikkan kita. Takdir buruk tandanya Allah ingin meninggikan derajat kita dan takdir baik tandanya Allah ingin memuliakan kita.
- Meyakini setiap badai kesukaran yang dilalui pasti ada kemudahan yang akan didapati.
- Meyakini asma Allah yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahimnya.
Amal
- Sabar dan Tawakal: Surah Al-Insyirah mengajarkan kita untuk bersabar dan tawakal dalam menghadapi kesulitan dan cobaan. Kita harus percaya bahwa Allah SWT selalu memiliki rencana yang lebih baik untuk kita.
- Bersyukur: Surah ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kita harus mengakui bahwa semua yang kita miliki adalah nikmat dari Allah SWT.
- Tidak Putus Asa: Surah Al-Insyirah mengingatkan kita untuk tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dan cobaan. Kita harus percaya bahwa Allah SWT selalu memiliki jalan keluar dari kesulitan.
Dakwah
- Mengajak orang lain untuk melakukan amal shaleh dengan sabar dan tawakal.
- Mengajak orang lain agar tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan
- Mengajak orang lain agar mengedepankan prasangka baik atas takdir-takdir yang terjadi kepadanya
SUMBER:
Abdul Hayyie. (2021). Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an
Buya Hamka. Tafsir Al-Azhar: Juz Amma
Ibnu Katsir. Tafsir Ibnu Katsir