cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Perempuan Adalah Sekolah Pertama Bagi Anaknya

Pernahkah kalian mendengar sebuah untaian indah yang diucapkan penyair dari bangsa Arab. Sebuah untaian syair yang umum di dengar di banyak kalangan, “Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama (bagi anak-anaknya), jika engkau mempersiapkannya (dengan baik), maka engkau telah mempersiapkan generasi yang baik pula.

Karna anak dapat merekam hal-hal yang terjadi pada ibu sudah dari dalam kandungan. Oleh karenanya, ibu merupakan panutan dan suri tauladan bagi anak-anaknya, jadi seharusnya seorang ibu menuturkan karakternya di dalam rumah tangga dengan baik. Artinya, dalam terbentuk, ibu mempersiapkan anak-anak yang kelak akan menjadi penerus bangsa yang berakhlak.

Sebab, kecerdasan dan berakhlaknya seorang anak dipengaruhi oleh bimbingan orang tua terutama sosok ibu.  Perempuan lajang yang telah menyandang status Ibu Rumah Tangga, harus mengorbankan segala bentuk kesenangan di masa mudanya, demi pertumbuhan sang anak dari masa mudanya menuju masa dewasanya. Tentu ibu memiliki waktu lebih lama bersama anak dari waktu bermain ayah bersama anak. Kedekatan itu pula yang mempengaruhi ikatan yang tidak nampak antara ibu dan anak. Karena hal itu bagian dari kewajiban seorang ibu untuk mengajarkan hal-hal baik kepada anaknya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada seseorang yang hedank menikah, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi, (HR. Bukhari dan Muslim).

Perempuan adalah kunci dalam melahirkan generasi yang berakhlakul karimah, maka jika ingin melahirkan generasi yang unggul. Jauh-jauh hari sebelum meminang sudah semestinya mempersiapkan diri dan bermuhasabah. Sebagian besar perilaku anak di dorong oleh keadaan emosional dari ikatan batin antara ibu dan anak.

Ketika perempuan itu sudah ada yang menyuntingnya kemudian menikah dan mengandung, maka ia memiliki peran yang besar. Memberikan seorang penerus dari rahimnya dan mendidik anak-anaknya. Oleh sebab itu, perintah berbuat baik yang diulang sebanyak 3 kali dikhususkan hanya untuk seorang ibu.

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berwasiat 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian unutk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat,” (HR. Ibnu Majah).

Perempuan adalah candradimuka yang menjadi pilar bagi kemajuan atau menandakan terdidiknya suatu generasi karna hasil didikannya. Dengan begitu, diharapkan dari rahimnya melahirkan generasi yang baik.

SUMBER:

Moch Rofi’I Boenawi. (2024). Perempuan Tiang Negara Dan Madrasah Pertama Bagi Generasi Utama dari https://jatim.nu.or.id/opini/perempuan-tiang-negara-dan-madrasah-pertama-bagi-generasi-utama-1AkMI

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code