Manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan sempurna -struktur kerangka tubuhnya, setiap jari-jemari tiada memiliki kesamaan, organ-organ yang disusupi tulang-tulang sebagai penyanggah dan seterusnya-, setiap manusia Allah bekali akal budi murni untuk bisa memilah, sekurang-kurangnya agar dapat bertahan hidup.
Dari akal budi murni inilah manusia menerapkan aktivitas dalam keseharian, pembentukan dan pengentalan prilaku disebut dengan karakter, penerapan ini didapat dari penyerapan ilmu visual. Di dalam Islam, kiblat suri tauladan adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karakter dalam Islam dihubungkan dengan sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memiliki sifat mulia yaitu shidiq, Amanah, fathonah, dan tabligh. Shidiq mencakup kejujuran dan displin, Amanah mencakup kerja keras dan rasa ingin tahu, tabligh mencakup kepekaan terhadap lingkungan dan komunikatif.
Dalam Al-Qur’an, kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dikabarkan melalui lisan Nabi Isa putra Maryam, “Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberikan kabar gembira tentang seorang seorang utusan Allah yang akan datang setelahku yang Namanya Ahmad (Nabi Muhammad),” (QS. Ash-Shaff: 6).
Kedatangan beliau juga merupakan rahmat bagi alam semesta, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya: 107).
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al-Qur’an disebut sebagai manusia paling berakhlak. Dialah Rasulullah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi sumber inspirasi dalam banyak hal, terutama dalam hal berprilaku.
Allah sebutkan di dalam surah Al-Ahzab ayat: 21, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Menurut pakar tafsir, az-Zamakhsyari, ayat ini umumnya menerangkan tentang 2 maksud yaitu pertama, keteladanan yang ada pada diri Rasulullah. Dalam arti keperibadian beliau, memang dalam hal ini beliau memiliki ketauladanan yang baik, oleh karenanya patut untuk kita teladani. Kedua, menjadi dasar bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan manusia yang istimewa karena memiliki akhlak yang baik kepada siapapun, dalam hal apapun dan menjadi role model bagi siapapun dalam berprilaku.
Syekh Muh. Abduh, mengemukakan setidaknya ada empat sifat yang patut kita teladani dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
- Ash-Shidiq (jujur)
Salah satu dimensi kecerdasan ruhani terletak pada nilai kejujuran yang merupakan mahkota kepribadian orang-orang mulia yang telah dijanjikan Allah SWT akan memperoleh limpahan nikmat dari-Nya.
- Al-Amanah (dapat dipercaya)
Amanah adalah kepercayaan yang harus diemban dalam mewujudkan sesuatu yang dilakukan dengan penuh komitmen, kompeten, kerja keras, dan konsisten. Seorang dapat dikatakan Amanah ketika ia berlaku jujur, tidak menipu, memiliki keberanian untuk melakukan hal yang benar.
- At-Tabligh (menyampaikan)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasul terakhir dikaruniai sifat tabligh untuk agar mampu menyampaikan risalah secara lugas dan tegas kepada ummatnya.
- Al-Fathonah (cerdas dan bijaksana)
Fathonah berarti memiliki pengetahuaan luas. Kecerdasan yang dimaksud ini bukan hanya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Fathonah juga merupakan sebuah sikap yang mampu mengontrol aktivitas, dapat mengambil keputusan secara tepat, tidak asal-asalan dalam memutuskan.
Kesimpulan
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sosok manusia yang memiliki akhlak yang sempurna bahkan dikatakan dalam suatu hadis, beliau adalah Al-Qur’an yang berjalan, itu dikarenakan agungnya akhlak yang beliau miliki. Oleh karenanya, sudah sepatutnya kita mengikuti semua anjurannya dan sebisa mungkin untuk menghindari semua larangan-larangan yang beliau titahkan.
SUMBER:
Zaeh Musyirifin. (2020). Implementasi Sifat-Sifat Rasulullah Dalam Konseleing Behavioral, Jurnal UIN Sunan Kalijaga.