cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Flexing, At-Tahadduts bin Ni’mah dan Perbedaannya

Flexing merupakan istilah yang sering digunakan di zaman sekarang. Ia merupakan sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara menampilkan hartanya bertujuan sesuai maksud tertentu, pencapaian atau gaya hidup yang mewah secara berlebihan di media sosial. Flexing adalah ketika seorang memamerkan kehidupan duniawi yang ia miliki dengan tujuan agar mendapatkan perhatian, pengakuan sehingga membuat orang lain iri.

Istilah flexing dalam Islam

Dalam Islam flexing merupakan salah satu perbuatan yang tercela, karena ia bangga dengan pencapaian dunia yang membuatnya lalai dan terlena. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman, “Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia dibandingkan akhirat hanyalah kesenangan (yang sedikit)”. (QS. Ar-Ra’d: 26).

Pada ayat ini Allah SWT. menjelaskan bahwasanya harta kekayaan atau kehidupan dunia ialah kenikmatan yang kecil yang tidak ada manfaatnya jika seseorang memamerkan kenikmatan dunia tersebut.

Flexing tidak hanya terjadi di zaman sekarang. Bahkan, ketika zaman Nabi Musa a.s flexing sudah terjadi dan Allah SWT. abadikan di dalam Al-Qur’an agar kisah tersebut dapat menjadi pelajaran untuk umat selanjutnya. Ialah Qarun, seorang flexing yang hidup pada zaman Nabi Musa a.s yang memiliki harta kekayaan yang begitu banyak sehingga sombong dan suka memamerkan harta tersebut. hingga akhirnya, Allah SWT. menenggelamkan Qarun bersama dengan hartanya ke dalam bumi.

Lantas apa perbedaan Flexing dengan At-tahadduts bin Ni’mah?

At-Tahadduts bin Ni’mah merupakan salah satu bentuk syukur seorang ketika mendapatkan kenikmatan yang Allah SWT. berikan. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)”. (QS. Aḍ-Ḍuḥā :11).

Pada ayat tersebut Allah SWT. memerintahkan kepada hambanya, untuk mensyukuri nikmat-Nya dengan at-Tahadduts. at-Tahadduts bin Ni’mah adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT. dengan menyampaikan nikmat yang Allah SWT. berikan semata-mata karena itu hanyalah pemberian Allah SWT. dan bukan karena kemampuannya sendiri.

Berbeda dengan flexing, ia berfokus kepada kenikmatan tersebut dan bangga serta memerkan nikmat tersebut seakan-akan ia lebih dari orang lain dan tidak ada sedikit pun untuk bersyukur terhadap nikmat tersebut. Inilah yang disebut dengan flexing atau pamer.

Flexing merupakan perbuatan yang harus kita hindari, sebab ia merukapan perbuatan tercela dan tidak disukai oleh Allah SWT., Sebagaimana firman-Nya, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa’: 36).

Untuk itu marilah kita sama-sama hindari perbuatan flexing, sebab segala hal yang kita nikmati di dunia ini hanyalah milik Allah SWT dan sudah menjadi kewajiban bai kita untuk mensyukuri nikmat tersebut. Sehingga nikmat tersebut mendatankan kebaikan dan keberkahan kepada kita.

SUMBER:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code