![](https://aqlpeduli.or.id/wp-content/uploads/2024/11/muslims-give-alms-zakat-month-ramadan_80802-463.avif)
Harta merupakan hal yang dapat kita peroleh dari kehidupan dunia. Dengan harta manusia dapat memenuhi kebutuhannya semasa di dunia. Setiap harinya manusia berlomba-lomba dalam mengumpulkan harta sebanyak-nya, dengan tujuan dapat memperoleh kebahagiaan dunia lewat harta tersebut.
Harta merupakan titipan yang Allah SWT. berikan kepada hambanya. Sebab segala sesuatu yang berada di dunia ini hanyalah milik Allah SWT. dan nantinya segala sesuatu yang Allah SWT. berikan kepada manusia akan dimintai pertanggung jawabannya, termasuk harta.
Harta dapat mendatangkan kebaikan dan keberkahan jika digunakan pada hal kebaikan. Dan sebaliknya jika harta hanya menjadi ajang pamer, dihamburkan dan disombongkan. Maka ia akan mendatangkan keburukan.
Dalam Islam, harta dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, di antaranya:
Harta sebagai Amanah dari Allah SWT.
Harta bukanlah suatu hal yang kekal, ia hanya bersifat sementara sama halnya dengan kehidupan dunia dan seisinya. Harta merupakan amanah yang Allah SWT. berikan kepada manusia dan sudah menjadi tugas bagi manusia untuk menggunakan harta tersebut dengan sebaiknya.
Harta sebagai perhiasan hidup.
Semasa hidup di dunia manusia diperbolehkan menikmati harta yang ia miliki dengan baik dan tidak berlebih-lebihan. Harta dapat menjadi pengikat yang luar biasa bagi manusia, sehingga manusia akan tergoda untuk menguasai dan menikmatinya. Sebagaimana firman Allah SWT.,” Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik”. (QS. Ali Imran: 14).
Harta sebagai ujian.
Ujian bukan hanya berupa kesedihan, akan tetapi dapat juga berupa kenikmatan. Harta dapat menjadi sebuah ujian apabila manusia salah dalam memperoleh dan menggunakan harta tersebut. Sehingga bukan kebaikan yang ia dapatkan, akan tetapi malah keburukan. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman, “Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar”. (QS. Al-Anfaal: 28).
Harta sebagai bekal ibadah.
Harta yang dibelanjakan di jalan Allah SWT. digunakan sebagai infak, sedekah, zakat dan hal lain yang diperintahkan Allah SWT. maka harta tersebut akan menjadi investasi yang menguntungkan untuk kehidupan akhirat.
Banyak sekali dalil yang memerintahkan kita untuk menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT., Sebab ada banyak sekali kebaikan yang akan kita dapatkan ketika kita menggunakan harta tersebut di jalan Allah SWT., Salah satunya adalah dilipatgandakannya pahala. Sebagaimana firman Allah SWT., “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Baqarah: 261).
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan harta yang kita miliki dengan membelanjakannya untuk hal yang bermanfaat. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan harta tersebut untuk beribadah kepada Allah SWT. agar nantinya harta tersebut memberatkan timbangan amal ibadah kita, kelak di yaumil akhir nanti.
Sumber
Qur’an Kemenag Terjemah.