Harta kekayaan merupakan salah satu kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada hambanya. Dan sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu bersyukur atas nikmat harta tersebut dengan menggunakan harta tersebut di jalan Allah SWT, digunakan untuk bersedekah dan membantu saudara kita yang membutuhkan.
Akan tetapi, tak banyak dari kita yang suka menghamburkan harta tersebut, digunakan untuk belanja hal yang tidak bermanfaat hingga belanja untuk hal yang di haramkan oleh Allah SWT. Maka hal tersebut masuk kedalam prilaku boros.
Apa itu boros?
Dalam islam sifat boros dikenal dengan mubadzir (tabdzir). Menurut para ulama tabdzir ialah menggunakan harta atau membelanjakan harta tersebut untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Imam Asy-Syafi’I juga memberikan pengertian, bahwa tabdzir ialah menggunakan harta pada suatu yang bukan haknya dan tidak termasuk tabdzir apabila harta tersebut digunakan untuk amal.
Orang yang melakukan tabdzir disebut mubadzir. Dalam Al-Qur’an Allah SWT melarang kita menjadi seorang yang mubadzir. Sebagaimana firman-Nya: Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا
“Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. (QS. Al-Isrā’: 26).
Bahaya prilaku mubadzir
Allah SWT tidak menyukai seorang hamba yang berprilaku boros atau berlebih-lebihan. Lantas bagaimana kita akan mendapatkan rahmat dan karunia-Nya, jika kita tidak dicintai oleh Allah SWT.
Mubadzir merupakan prilaku yang harus dihindari seorang muslim. Sebab seorang yang mubadzir merupakan sahabatnya setan. Allah SWT juga akan memberikan hukuman kepada hambanya apabila tidak dapat bertanggung jawab terhadap harta yang telah Allah SWT berikan kepadanya.
Dalam hadis Rasulallah SAW bersabda: “Kaki seorang hamba tidak akan bergerak pada hari kiamat sampai dia dimintai pertanggungjawaban: tentang umurnya, untuk apa dia habiskan. Tentang ilmunya, seberapa banyak yang sudah diamalkan. Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia keluarkan dan tentang tubuhnya, untuk apa ia pergunakan.” (HR.Tirmidzi).
Contoh prilaku mubadzir yang harus kita hindari.
- Membelanjakan harta untuk hal yang tidak bermanfaat.
Sangat penting bagi kita untuk selalu membelanjakan harta yang kita miliki untuk hal yang bermanfaat. Jangan sampai kita gunakan harta tersebut untuk belanja hal-hal yang tidak bermanfaat, hingga belanja hal-hal yang haram.
- Makan dan minum berlebih- lebihan.
Rasulallah SAW bersabda: “Makanlah, minumlah, dan bersedekahlah, dan pakailah pakaian tanpa berlebihan dan boros serta tidak diikuti dengan rasa bangga (sombong).” (HR. An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
- Terlalu sibuk mengikuti tren.
Zaman sekarang banyak orang yang tenggelam terhadap arusnya dunia. mereka rela mengeluarkan harta yang banyak hanya untuk mengikuti tren perkenbangan zaman. Jika ada hal baru langsung mereka beli dan tidak mau kelewatan. Padahal ia tidak mengetahui bermanfaat atau tidaknya barang tersebut. Dalam hadis Rasulallah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara ciri sempurnanya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi).
Selain prilaku diatas, masih ada banyak lagi contoh prilaku boros lainnya. Oleh karena itu sangat penting bagi kita seorang muslim untuk selalu menghindari diri kita dari prilaku mubadzir tersebut. Mari kita gunakan harta kita dengan sebaik-baiknya. Diantaranya untuk bersedekah, infaq di jalan Allah, membantu saudara kita, membantu pembangunan masjid dan masih banyak lagi. Jangan sampai kita menjadi saudara setan.
sumber
Al-Qur’an dan terjemah
https://muslim.or.id/97746-waspada-gaya-hidup-boros-mengintai-kita.html
