Berdasarkan kajian sejarah, beberapa sekte mengatakan bahwasannya Al-Qur’an hanya mengkritik kepercayaan kristiani yang pada dasarnya telah mereka tolak ajaran tersebut. Tapi buktinya nihil didapatkan, dengan kata lain mereka tidak dapat membuktikan apa yang telah mereka katakan. Ketika Al-Qur’an menyebutkan suatu kelompok dan mereka tidak menganggap kritikan yang diberi Al-Qur’an ditujukan kepadanya. Namun, bila ditinjau ketika Al-Qur’an mengatakan “Janganlah kalian mengatakan tiga” hakikatnya argument tersebut sudah mematahkan semua sekte dari Trinitas sempalan sebenarnya.
AL-QUR’AN MENGKRITIK YANG MENUHANKAN MARYAM
Ajaran Collyridianisme telah muncul pada tahun 350 M. Fakta sosial tentang eksistensi komunitas Kristen Collyridianisme telah dikenal di antara para teolog generasi Patristik sekitar 31 tahun sebelum penetapan status Roh Kudus sebagai oknum ketiga dari Trinunggal melalui konsili Konstatinopel pada tahun 381 M.
Dalam buku Andreas B. Atawolo yang burjudul Allah Trinitas, pengajar di Universitas Driyarkara itu menyebutkan bahwa “peran Maria bukan sekedar tambahan dalam Teologi Trinitas melainkan bagian integralnya”
Dan Al-Qur’an tegas menolak ajaran dalam sekte ini. ayatnya ialah sebagai berikut:
وَاِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُمِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ قَالَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْٓ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِيْ بِحَقٍّۗ اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗۗ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَآ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ
(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?’” Dia (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa pun yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa pun yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa pun yang ada pada diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.” (QS. Al-Maidah: 116)
KRITIKAN KOMPREHENSIF
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗۚ اَلْقٰهَآ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌۗ اِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّكُمْۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۗ سُبْحٰنَهٗٓ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًاࣖ
“Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (menjalankan) agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar. Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam, hanyalah utusan Allah dan (makhluk yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga.” Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya hanya Allahlah Tuhan Yang Maha Esa. Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pelindung.” (QS. An-Nisa: 171)
Larangan tegas ini ditujukan kepada orang-orang Kristen untuk tidak mengatakan tiga. Thabathabai menyebutkan bahwa tiga yang dimaksud itu ialah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Thabathaqai memandang kritik Al-Qur’an itu sebagai retorika komprehensif.
SUMBER:
Muhammad Nuruddin, Runtuhnya Teori Polemik Kitab Suci