cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

PENILAIAN BAIK-BURUK SESEORANG DIPANDANG BUKAN DARI JENIS KELAMIN

PEMAHAMAN GENDER

Dalam hal ini, kata gender memiliki derevasi atau padanan kata yang sudah banyak mengalami pemekaran makna atau multitafsir. Kata gender sendiri bersumber dari bahasa Inggris. Kemudian kata ini diserap menjadi padanan kata ke dalam bahasa Indonesia, yang berarti, ‘jenis kelamin’. Sementara menurut dictionary gender dapat diasumsikan sebagai perbedaan yang tampak secara jelas (zhohir) untuk mengidentifikasi laki-laki dan perempuan.

GENDER PERSPEKTIF FEMENISME

Sementara menurut kalangan feminisme istilah gender dinilai sebagai sesuatu yang tidak permanen dan dapat ditukar antara laki-laki dan perempuan, maka hal ini bersifat bentukan atau hasil dari sebuah konstruksi dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, dekonstruksi makna dalam pandangan masyarakat yang akan berdampak pada relativitas tolak ukur atribut maskulin dan feminim.

Selain itu kelompok feminisme berpendirian bahwa. Pertama, laki-laki adalah masalah bagi perempuan. Kedua, laki-laki selalu mengeksploitir fungsi repreduksi perempuan dengan berbagai macam dalih. Ketiga, perempuan ditindas oleh laki-laki yang cukup lama seperti perbudakan dan pelecehan seksual

ISLAM MEMANDANG PERAN GENDER

Adapun konsep kesetaraan dalam tradisi Islam dikaji untuk mengatahui posisi sentral Islam dalam memandang peran gender. kesimpulan sebagai berikut menjadi:

  1. Baik-burunya seseorang dipandang dari ketakwaannya (QS. Al-Hujurat: 13)
  2. Laki-laki dan perempuan sebagai penerus pewaris di muka bumi (QS. Al-Baqarah: 30)
  3. Laki-laki dan perempuan menerima perjanjian pertanggungjawaban di muka bumi (QS. Al-A’raf: 172)
  4. Laki-laki dan perempuan berpotensi fastabiqul khairat (QS. An-Nisa: 124)

KESIMPULAN

Barometer nila-nilai akan baik maupun buruknya seseorang tidak berpotensi dinilai dari jenis kelaminnya. Kekeliruan pola berpikir seperti ini yang mesti diluruskan kembali,pengkaburan makna atau eksploitasi ini kerapkali dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dalam Islam peran gender diposisikan sebagai pusat sentral, tidak merendahkan pihak mana pun. Bahkan Islam mengapresiasi setiap kegiatan yang dikerjakan.

SUMBER:

John M. Echols, H. S. (1983). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Dictionary.com. (n.d.). Retrieved from https://www.dictionary.com/

Arif, S. (2018). Islam dan Diabolisme Intelektual. Jakarta: INSISTS.

Endah Wahyuningsih, M. M. (2022). Menemukan Makna Gender (Diskursus Konsep dan Realitas). Mojokerto: Insight Mediatama.

KBBI VI Daring. (n.d.). Retrieved from KBBI Kemdikbud: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gender

Shalahuddin, H. (2022). Ideologi Gender Dalam Studi Islam Klarifikasi & Solusi. Ponogoro, Jakarta: UNIDA Gontor Press dan INSISTS.

Penulis: Azzam Nashih Ulwan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code