cropped-Desain_tanpa_judul__21_-removebg-preview-1.png

Kenikmatan Tapi Membinasakan

Nikmat tetapi membahayakan, nikmat tetapi menyengsarakan dan nikmat tetapi bukan kebahagiaan. Itu merupakan kata yang pas untuk mereka yang gila terhadap kehidupan dunia, yang tenggelam terhadap kehidupan dunia. Nikmat tapi membinasakan itu adalah istidraj.

Apa itu istidraj?

Buya Hamka dalam kitab tafsirnya tafsir Al-Azhar menjelaskan, bahwa istidraj ialah ketika seseorang dikeluarkan dari garis lurus kebenaran yang mana ia tidak sadar telah berada pada garis kesesatan. Dan diberikannya semua hal dan segala sesuatu yang ia inginkan sehingga ia makin jauh akan kebenaran dan lupa akan dirinya. Akhirnya ia berada kepada kesesatan dan mendapatkan siksaan di akhirat kelak.

bisa disimpulkan istidraj ialah apabila seorang yang sering melakukan kemaksiatan dan jarang beribadah ketika di dunia, akan tetapi Allah SWT. bukakan pintu kenikmatan selebarnya sehingga ia terjebak dan terlena akan kenikmatan tersebut dan akhirnya Allah SWT menimpakan azab di akhirat.

Dalil tentang istidraj

فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ‏

Artinya: “Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa”. (QS. Al-An’am: 44).

Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda “Apabila engkau lihat Allah SWT. memberikan sebagian keduniaan kepada hamba-Nya, apa saja yang diingininya, dengan serba-serbi kemaksiaatannya, maka pemberian yang demikian adalah istidraj” (HR. Ahmad).

Ciri-ciri Istidraj

  1. Sering melakukan maksiat tetapi hidup terasa bahagia.
  2. Tidak pernah beribadah tapi merasa kehidupannya baik-baik saja.
  3. Tidak pernah sedekah, kikir dan tamak tetapi rezeki mengalir deras.
  4. Tidak pernah bersyukur tapi kenikmatan terus melimpah.
  5. Lupa diri dan sombong akan nikmat yang dimiliki.

kesimpulan

Istidraj merupakah salah satu hal yang sangat berbahaya sebab ia berupa kenikmatan tetapi membinasakan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT. memberikan penjelasan terkait bahayanya istidraj dan terdapat juga beberapa ciri-ciri istidraj yakni sering melakukan maksiat akan tetapi kenikmatan melimpah. Allah SWT. sengaja memberikan kelimpahan nikmat agar nantinya mereka mendapat azab di akhirat kelak yang lebih pedih dari azab dunia. Untuk itu marilah kita senantiasa munasabah diri kita, selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan beribadah dan menjauhi segala maksiat. Semoga kita selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT. dari segala macam hal-hal yang membahayakan kita, diantaranya istidraj. Aamiin….

Sumber:

Al-Qur’an

Hadis Riwayat Imam Ahmad

Tafsir Al-Azhar

Penulis: Azzam Firdaus

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scan the code