Wilayah Timur Indonesia, 10 Juni 2024 – Banjir bandang yang melanda wilayah timur Indonesia beberapa hari terakhir telah menimbulkan dampak yang cukup serius. Korban terus bertambah seiring dengan meluasnya area terdampak banjir dan sulitnya akses untuk evakuasi dan penanganan darurat.
Menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini telah tercatat puluhan ribu rumah yang terendam banjir di berbagai wilayah, seperti Provinsi Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Ribuan orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka tidak lagi layak huni akibat terendam banjir.
Tim SAR (Search and Rescue) terus melakukan operasi pencarian dan evakuasi untuk menyelamatkan warga yang terperangkap di tengah banjir. Namun, kondisi cuaca yang ekstrem dan akses yang sulit membuat upaya tersebut menjadi lebih rumit.
Salah satu dampak yang paling meresahkan adalah adanya korban jiwa. BNPB mencatat bahwa jumlah korban jiwa akibat banjir bandang ini terus bertambah seiring dengan evakuasi dan pencarian yang masih berlangsung.
Pemerintah daerah setempat bersama dengan relawan dan berbagai lembaga kemanusiaan terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan layanan kepada korban banjir. Langkah-langkah juga diambil untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya di tengah kondisi darurat ini.
Sementara itu, Presiden Indonesia telah mengeluarkan pernyataan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmennya untuk memberikan bantuan dan dukungan penuh dalam penanganan bencana ini.
Banjir bandang ini juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi sistem peringatan dini dan mitigasi bencana di wilayah-wilayah rawan bencana, serta untuk memperkuat infrastruktur yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam di masa depan.
Sumber:
Kompas.com
Tulisan ini disusun berdasarkan informasi terbaru yang tersedia pada saat penulisan.