AQL Peduli, Khazanah – Takdir yang telah ditetapkan dapat dirubah dengan doa dari seorang mukmin. Ini tidak terlepas dari rahmat yang Allah SWT yang sangat luas. Rahmat Allah lebih luas dan mengalahkan takdir. Ini salah satu bentuk kasih sayang Allah yang sering dilupakan oleh manusia.
Harus diakuit bahwa ibadah, amal saleh, dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan aneka kemaksiatan dan dosa. Rahmat Allah deras mengguyur manusia setiap saat. Padahal, yang meluncur kencang adalah kemaksiatan dan dosa. Seakan murka-Nya tersembunyi di balik kasih sayang atau rahmat Allah.
Maka tidak salah Allah menegaskan bahwa rahmat-Nya lebih luas dan mengalahkan takdir. Ini adalah bentuk konkret dari sabda Nabi Muhammad SAW bahwa hanya doa yang bisa mengubah takdir. “Sesungguhnya takdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa.” Kata Rasulullah dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Doa membuka semua pintu. Doa menjadi jalan semua yang buntu. Doa tidak seperti ikhtiar. Terkadang ikhtiar menemui jalan buntu. Terkadang ikhtiar menemui pintu yang tertutup. Terkadang ikhtiar membawa seseorang kepada keputus asaan. Tapi tidak dengan doa.
Doa orang tua pada anak-anaknya akan mengantarkan rezeki kepada mereka, merubah nasib mereka. Doa orang tua akan membuka jalan karir bagi anak-anaknya untuk mencapai kesuksesan. Ini yang harus ditanamkan dalam hati agar tidak mudah terjebak dalam keputus asaan. Ketika sudah mencapai puncak ikhtiar dan belum menunjukkan ada tanda-tanda perubahan, maka berhenti sejenak dan tengadah ke langit untuk berdoa kepada Allah.
Al-Hakim meriwayatkan dalam kitab shahihnya (Al-Mustadrak) dari Aisyah radhiyallahu’anha, ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Sikap waspada tidak mampu menolak takdir. Doa memberikan manfaat kepada hal-hal yang telah terjadi dan yang belum terjadi. Pada saat musibah itu turun, doa segera menghadapinya. Keduanya saling bertarung hingga tiba hari kiamat”.
Sementara dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi bersabda, “Doa akan memberikan manfaat terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Maka hendaklah kalian semua berdoa, wahai hamba-hamba Allah”.
Kemudian dari Tsauban bahwasanya Nabi bersabda, “Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa. Tidak ada yang bisa menambah usia kecuali kebajikan. Sungguh, seseorang benar-benar akan terhalang dari rizkinya karena dosa yang ia kerjakan”.
Dalil di atas menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa menangkis takdir kecuali doa. Lebih spesifik lagi, tidak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa sejalan dengan hadist yang menyebutkan kehati-hatian tidak bisa merubah takdir.
Ini merupakan rahmat bagi seorang mukmin. Allah memberikan sebuah alat atau media yang dapat dilakukan oleh semua orang, baik mereka yang kaya, miskin, perempuan, pria, yang lemah, dan sehat, semuanya dapat berdoa. Maka sungguh sangat aneh jika rahmat dari Allah itu tidak dimanfaatkan.
Dalam hadist riwayat Ahmad juga disebutkan bahwa, “Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan sebuah doa yang tidak terkandung di dalamnya dosa dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikannya salah satu dari ketiga hal berikut: Allah akan mengabulkannya dengan segera, mengakhirkan untuknya di akhirat atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya”.
Apabila seseorang sudah berdoa cukup lama, namun tidak dikabulkan, maka seorang hamba seharusnya bersikap Husnudzan. Kemungkinan doa tersebut akan digunakan untuk kehidupan di akhirat. Jadi, terus berdoa kepada Allah apapun urusan yang kita lakukan. Minta yang terbaik, semoga kita diberikan petunjuk yang terbaik pula. (ADMIN)
Sumber: ceramah Ustaz Bachtiar Nasir