AQL Pedduli, Khazanah – Umat Islam saat ini sudah memasuki bulan Muharram, yakni bulan pertama dari tahun Hijriyah. Penanggalan tahun Hijriyah yang digunakan umat Islam untuk mengetahui hari-hari penting dalam Islam memiliki sejarah panjang dalam penentuannya.
Tahun Baru Islam menandai peristiwa perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW. Umat Islam sangat diajurkan untuk menjalankan amalan sunnah di bulan Muharram. Karena Bulan Muharram memiliki keutamaan dan amalan sunnah yang bila dikerjakan akan mendapatkan pahala besar. Berikut 3 amalan Sunnah berpahala besar yang bisa dikerjakan di bulan Muharram
1. Berpuasa Asyura
Amalan sunah yang dimaksu ialah puasa. Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadist yang di riwayatkan Oleh Abu Hurairah.
“Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, Ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdal?’ Nabi menjawab, ‘puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah).
Pada tahun ini puasa Aysura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram jatuh pada hari Kamis 19 Agustus 2021. Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika pada 8, 9 dan 10 Muharram. Hadist yang menjadi dasar ibadah puasa sunnah tersebut diriwayatkan oleh Abu Qatadah Ra, Rasulullah bersabda:
“Aku berharap pada Allah dengan puasa Aysura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya”. (HR Bukhari dan Muslim).
Ibnu Abbas RA berkata “Aku tidak pernah melihat Rasulullah, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lain kecuali pada hari ini, yaitu hari Asyura dan bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Bersedekah dibulan Muharram
Bersedekah termasuk salah satu ibadah sunah yang dianjurkan pada bulan Muharram. Sebagai tahun baru bagi umat Islam, Muharram sudah dianggap layaknya hari raya.
Oleh karena itu, untuk merayakannya dapat dilakukan dengan cara bersedekah. Dalam kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah karangan KH Sholeh Darat disebutkan.
“Bahwa awal Muharram adalah tahun barunya seluruh umat Islam. Adapun tanggal 10 Muharram adalah ‘Hari Raya’ yang digunakan untuk bergembira dengan shadaqah.”
3. Intropeksi diri (Muhasabah)
Amalan lainnya adalah muhasabah atau introspeksi diri. Hal ini penting dilakukan oleh setiap muslim. Rasulullah bersabda.
“Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal saleh sebagai persiapan menghadapi kematian”.
Pergantian tahun tentu bukan hanya sekedar menjadi pergantian kalender saja, namun juga dapat menjadi peringatan bagi umat islam mengenai amalan apa yang sudah dilakukan pada tahun lalu, dan apa yang akan dilakukan besok.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).
Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa untuk mengevaluasi perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu agar amalan yang dilakukan di masa depan semakin meningkat, sebagai bekal di hari akhir.
Itulah tiga amalan sunnah berpahala besar yang bisa dilakukan di bulan Muharam. Ibadah sunah lain yang dianjurkan untuk diperbanyak selama bulan Muharram adalah salat, menyambung silaturahmi, membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali, dan lain sebagainya. Anjuran ini dijelaskan dalam kitab Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur karya As-Syaikh Abdul Hamid.