
AQL Peduli, Khazanah – Sepuluh hari pertama bulan Ramadhan sebentar lagi berlalu. Apakah dosa-dosa kita yang lalu telah diampuni? Ataukah justru dosa-dosa semakin menumpuk lantaran tak memanfaatkan momentun Ramadhan dengan baik. Pada bulan suci Ramadhan ini, setiap muslim dianjurkan berupaya meraih ampunan Allah Ta’ala. Bila tidak demikian, ia akan tergolong orang yang merugi.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa mendapati Ramadhan, tetapi ia tidak memperoleh pengampunan Tuhan, maka ia sungguh termasuk orang yang jauh dari (rahmat) Allah SWT.”
Ramadhan adalah bulan rahmat. Ramadhan adalah bulan ampunan. Ramadhan adalah bulan memanen kebaikan. Bersihkan diri dari dosa-dosa. Sangat merugi jika keluar dari Ramadhan, sementara masih ada dosa yang tersisa. Ibarat qalbu yang bercahaya kita bersihkan dari noda-noda hitam. Bulan puasa bisa membakar semua dosa-dosa. Raih ampunan-Nya, dari yang paling biasa saja sampai yang paling besar.
Hampir semua aktivitas Ramadhan sesungguhnya adalah untuk membersihkan diri dari dosa-dosa. Namun harus menguatkan niat terebih dahulu. Jika tidak berniat dengan sungguh-sungguh, bisa saja kurang semangat meraih ampunan-Nya. Jika tidak ada niat, kita bisa saja terperangkap oleh perangkap setan yang telah dikondisikan sebelum bulan puasa.
Maka itu, saat bangun sahur perbanyak istighfar. Allah membentangkan semua rahmat-Nya di sepertiga malam bagi siapa saja yang memohon ampun. Dia pasti mengambulkan permohonan ampun hamba-Nya pada saat itu. Jadikan istighfar sebagai prioritas, bukan makan dan minum.
Saat shalat subuh berjamaah, maka perbanyak istighfar. Usai shalat, duduk tilawah dan zikir pagi lalu mohon ampun kepada-Nya. Pada saat niat puasa pun demikian, sertakan permohonan ampun kepada-Nya. Pada siang hari, sempatkan diri tilawah untuk ampunan-Nya di setiap ayatnya. Lalu kemudian bersilaturahim, bersedekah, hingga bekerja keras pun sertai dengan memohon ampunan kepada-Nya.
Perbanyak amal shaleh yang disembunyikan demi mendapatkan ampunan-Nya. Doakan ampunan untuk orang tua. Kurangi hal-hal bisa mendatangkan dosa seperti jaga mata, jaga telinga, jaga lisan, dan jaga jempol agar tidak ada dosa yang kita tumpuk di bulan ramadhan, sementara yang ada belum diampuni. Niatkan semua momentun ramadhan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa. Jangan biarkan ada dosa yang tersisa.
Untuk mendapat ampunan itu, orang harus melakukan tobat. Tobat berarti meninggalkan dosa-dosa, baik kecil maupun besar, disertai penyesalan yang mendalam. Tobat juga berarti kembali ke jalan yang benar atau kembali ke posisi awal, posisi di mana manusia dekat dengan Allah SWT. Secara sufistik, tobat dipandang sebagai pangkal tolak atau tangga pertama dalam perjalanan menuju Allah (al-tawbah ashl kulli maqam).