Warga yang terdampak gempa bumi 5.0 M yang tinggal di tenda pengungsian di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengeluhkan ketidaknyamanan saat berada di lokasi pengungsian.
Dikarenakan mereka masih merasakan getaran dari gempa susulan yang mengakibatkan sulitnya beristirahat dengan tenang.
Tampak terdapat tenda dari Kemensos, BNPB, TNI dan Polri hingga BPBD Kabupaten Bandung, sebagai respon terhadap gempa susulan dalam mendirikan tenda pengungsian. Pemerintah juga membuka dapur umum.
Para pengungsi mengharapkan adanya tindakan tanggap darurat dari pemerintah untuk melakukan perbaikan terhadap rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan.
Selain itu, para pengungsi meminta agar diberikan fasilitas yang memadai di tempat pengungsian seperti adanya selimut dan kasur. Terutama bagi pengungsi lansia.
“Pengen cepat-cepat diperbaiki aja, terus kalau bis amah rumahnya dipindah aja ke area depan. Soalnya aga rawan juga,” ujar Ai Julaeha.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, tercatat korban jiwa sebanyak 5.409 KK dan 21.696 jiwa serta kerugian material mencapai 3.391 rumah terdampak, 34 sarana Pendidikan, 59 sarana ibadah, 8 fasilitas Kesehatan, 18 fasilitas umum. Sementara yang berada di tenda pengungsian sebanyak 710 jiwa.
Hal ini BPBD Kabupaten Bandung membuka penyaluran bantuan untuk pengungsi, yaitu kebutuhan dasar yang terdiri dari makanan cepat saji, juga peralatan rumah tangga pula obat-obatan dan vitamin sebagai kebutuhan logistik darurat.
SUMBER:
www.detik.com/jabar/berita/d-7548034/pengungsi-minta-bupati-bandung-perbaiki-rumah-rusak-gegara-gempa#
bandung.kompas.com/read/2024/09/19/121205778/pengungsi-gempa-bandung-sulit-tidur-di-tenda-karena-masih-trauma